Kabar Trenggalek - Perkembangan tekhnologi tidak bisa terpisahkan dari peran kalangan milenial. Inovasi baru terus digenjot untuk memaksimalkan peranannya, seperti SMK Muhammadiyah Watulimo Trenggalek. Walaupun berada di wilayah pesisir, mereka mampu memandang potensi yang harus dikembangkan, yaitu mobil listrik tenaga surya (01/08).
Mobil listrik mungkin sudah tidak asing didengar, namun ada yang sangat lain jika mobil tersebut diproduksi oleh buah tangan pemuda yang notabane masih pelajar. Seperti mobil listrik SMK Muhammadiyah Watulimo didesain untuk mobil listrik yang sangat ramah lingkungan dan ramah terhadap akomodasi biaya bahan bakar.
Perlu diketehui, wilayah pesisir Watulimo menjadi sentra wisata yang ada di Kabupaten Trenggalek. Seperti Goa Lowo yang merupakan goa terpanjang di asia tenggara serta pantai yang sangat banyak diminati wisatawan. Hal ini akan menjadi potensi awal jika mobil listrik ini dapat memobilisasi wisatawan untuk keliling Watulimo.
Seperti yang dikatakan Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Watulimo, Khotib. Inovasi mobil listrik ini menjawab dari slogan yang digaungkan Bupati Trenggalek, Meroket. Dalam slogan Meroket itu memuat indikator Orangnya/Organisasinya Kreatif.
"Tentu saya sangat bersyukur ketika siswa kami bisa berinovasi membuar mobil listrik tersebut, tentu ini juga sebagai bentuk ihtiar kami mendukung slogan Bupati Trenggalek Meroket dan Watulimo Kondang," jelas Khotib.
Menurut Khotib, jika mobil listrik ini nanti akan berkembang di wilayah Watulimo sangat dimungkinkan sekali. Hal itu dilihat dari proyek strategis nasional melalui pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) dan pasti akan berimbas dengan adanya wisatawan yang banyak masuk ke Trenggalek. Di situlah nanti peran mobil listrik bisa mengajak wisatawan berkeliling.
[next]
"Karena ini masih uji coba kami terus kembangkan dan kami menemukan kelebihan dari sisi kehematan bahan bakar 1:5. Dan juga atapnya mobil listrik milik kami ada sonar panelnya, jadi bisa charger sendiri," terang Khotib.
Kendati demikian, mobil listrik tersebut sudah melalui uji coba beberapa kali. Mulai dari digunakan untuk distribusi zakat fitrah sampai dengan uji medan yang ada di Watulimo.
Hal yang sama juga dikatakan Efri, Guru Pembimbing. Efri mengatakan, banyak kegunaan dan kelebihan yang dirancang dalam mobil listrik buah karya pelajar SMK Muhammadiyah Watulimo. Salah satunya mobil listrik tersebut bisa dikontrol langsung melalui smart phone.
"Mobil ini bisa dikendalikan melalui aplikasi smart phone dan juga daya listrik kuat untuk menanak nasi bahkan setrika," terang Efri.
Mobil listrik tersebut menggunakan mesin BLDC 2.000 wat. Dengan mesin itu, mobil istrik mampu menempuh jarak 40 km. Sehingga, sangat hemat sekali untuk memobilisasi wisatawan yang berkunjung ke Watulimo.
"Untuk mobil listrik ini tinggal masuk dalam finishing pengecatan dan merapikan saja. Kalau uji coba saya rasa sudah memadai untuk digunakan," pungkas Efri.