Jelang Hari Raya Idul Adha ada dua puasa sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam. Kedua puasa tersebut adalah puasa tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah dan puasa arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Sebelum menjalankan kedua ibadah puasa tersebut, ada baiknya Anda mengetahui niat puasa tarwiyah dan arafah. Karena setiap kemuliaan ibadah berawal dari niat.
Pentingnya niat dalam ibadah tertuang dalam hadits masyhur di bawah ini:
عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ . [رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة.
Artinya, “Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan”.
Menunaikan niat dalam puasa sunnah tarwiyah dan arafah sebenarnya bisa dilakukan dalam hati saja. Namun lebih afdol jika niat dalam hati sekaligus melafalkan niatnya.
Perlu diketahui, ibadah puasa sunah tarwiyah dan arafah begitu luar biasa besarnya. Sehingga sayang jika kesempatan ini dilewatkan begitu saja.
Daftar Isi [Show]
- Daftar Isi:
- Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah di Malam Hari
- 1. Niat puasa Tarwiyah
- 2. Niat Puasa Arafah
- Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah di Siang Hari
- 1. Niat Puasa Tarwiyah
- 2. Niat Puasa Arafah
- Tanggal Pelaksanaan Puasa Tarwiyah dan Arafah
- Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah
- 1. Keutamaan Puasa Tarwiyah
- 2. Keutamaan puasa arafah
- Tata Cara Puasa Tarwiyah dan Arafah
- Do'a buka Puasa Tarwiyah dan Arafah
Daftar Isi:
Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah di Malam Hari
1. Niat puasa Tarwiyah
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah ta’âlâ.”
2. Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah ta’âlâ
Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah di Siang Hari
1. Niat Puasa Tarwiyah
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta’âlâ.
2. Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta’âlâ.
Tanggal Pelaksanaan Puasa Tarwiyah dan Arafah
Sebagaimana yang pernah dijelaskan, puasa tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, sementara puasa arofah tanggal 9 Dzulhijjah.
Kendati, di Indonesia ada perbedaan penetapan dalam kalender masehi. Hal tersebut karena berbeda dalam metode penentuan tanggal yang digunakan, yakni hisab hakiki wujudul hilal yang biasa digunakan kalangan Muhammadiyah dan rukyatul hilal yang biasa digunakan pemerintah dan mayoritas kalangan Nahdlatul Ulama.
Yang menggunakan metode hakiki wujudul hilal, tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah jatuh pada senin-selasa, 26-27 Juni 2023. Sementara yang menggunakan rukyatul hilal jatuh pada selasa-rabu, 27-28 Juni 2023.
Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah
1. Keutamaan Puasa Tarwiyah
Melansir laman Kemenag.go.id, keutamaan puasa tarwiyah ada di kitab Al-Mausu'ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah, dijelaskan bahwa seorang muslim yang menjalankan ibadah puasa tarwiyah dosanya selama setahun ke belakang akan diampuni oleh Allah SWT.
Kemudian mendapatkan pahala sebagaimana pahala yang didapatkan oleh Nabi Ayyub. Ini sebagaimana riwayat dari Abu Hurairah yang disebutkan dalam kitab Nuzhah Al-Majalis wa Muntakhab Al-Nafa-is.
Untuk diketahui, ada tiga pendapat mengenai penamaan tanggal 8 Dzulhijjah itu disebut hari tarwiyah, yakni:
1. Perenungan Nabi Adam ketika membangun Ka’bah.
2. Perenungan mendalam Nabi Ibrahim setelah bermimpi diperintah untuk menyembelih anaknya.
3. Perenungan orang haji mengenai doa-doa yang hendak dipanjatkan pada hari Arafah nanti.
2. Keutamaan puasa arafah
Tak kalah dengan puasa tarwiyah, puasa arafah juga memiliki keutamaan luar biasa. Yakni dibebaskan dari api neraka sebagaimana hadist nabi:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيْهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ
Artinya: "Tidak ada hari yang Allah membebaskan hamba-hamba dari api neraka lebih banyak daripada pada hari Arafah," (HR Muslim).
Kemudian saat berpuasa arafah bisa jadi momentum berdoa kepada Allah SWT paling mustajab. Sebagaimana hadist Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِي لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: "Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah. Dan, sebaik- baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para Nabi sebelumku adalah ucapan, 'La ilaha illallah wahdahu la syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'ala kulli sya-in qadir' (Tidak ada sesembahan yang berhak disembah, kecuali Allah semata; tidak ada sekutu bagi-Nya, miliki-Nya segala kerajaan, segala pujian dan Allah yang menguasai segala sesuatu)" (HR Tirmidzi).
Selain itu, seorang mukmin yang menjalankan ibadah puasa arafah karena Allah SWT akan mendapatkan pahala sebagaimana yang didapatkan Nabi Isa A.S. Begitu luar biasanya pahala yang didapatkan.
Yang tak kalah pentingnya, puasa arafah adalah salah satu ibadah sunah yang Nabi Muhammad SAW tidak pernah ditinggalkan.
Tata Cara Puasa Tarwiyah dan Arafah
Tata cara pelaksanaan puasa tarwiyah dan arafah tidak ada bedanya dengan pelaksanaan puasa ramadan dan lainnya. Antara lain sebagai berikut:
1. Niat karena Allah Ta'ala
2. Disunahkan makan sahur agar kuat menjalani puasa.
3. Menghindar dari segala hal yang membatalkan maupun mengurangi pahala puasa.
4. Memperbanyak amalan ibadah lain seperti salat sunah dan membaca Al-Qur'an.
5. Menyegerakan berbuka ketika sudah masuk waktunya.
6. Membaca doa buka puasa.
Do'a buka Puasa Tarwiyah dan Arafah
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.
Artinya: "Rasa dahaga telah hilang, kerongkongan telah basah dan atas kehendak Allah pahala telah ditetapkan. Insya Allah." (HR Abu Daud)
Selain yang disebutkan di atas, ada do'a berbuka puasa versi lain yang juga berdasarkan hadist nabi. Yakni sebagai berikut:
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin.
Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih." (HR Bukhari dan Muslim).
Terima kasih sudah membaca artikel di Kabar Trenggalek. Semoga ulasan tentang 'Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah' ini bisa bermanfaat untuk Anda semua.