Kesaksian Warga Saat Konser Happy Asmara Ricuh di Trenggalek, Perusuh Harus Ganti Rugi
Konser Happy Asmara ricuh di Trenggalek. Diduga kericuhan tersebut dipicu aksi saling dorong antar perguruan silat. Hingga akhirnya, kericuhan tersebut membuat masyarakat muak.Seperti yang diungkapkan Mufti Sinta, warga Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek. Ia begitu muak dan terganggu dengan kericuhan saat konser Happy Asmara pada Selasa, (29/08/2023) malam.Sinta beralasan, akibat kericuhan itu, banyak penonton yang tidak bisa menikmati lagu dari Happy Asmara. Padahal, ia sudah berangkat jauh-jauh dari Panggul sejak pukul enam petang (18.00 WIB)."Tidak sampai lagu ke enam, lagu yang terakhir itu sudah ricuh. Dari awal diingatkan sudah tidak bisa. Tetap ricuh. Sudah dibilangin sama Happy Asmara. 'Mosok pendekar gelut e ning nggon hiburan?' [Masa pendekar berantemnya di tempat hiburan?]," ujar Sinta sembari menirukan ucapan Happy Asmara.Sinta mengaku, saat menonton konser Happy Asmara di Trenggalek, ia berada di sebelah utara panggung. Dirinya sempat mendapat dorongan dari salah satu oknum anggota perguruan silat."Justru ada orang perguruan mau menerobos di belakangku. Jadi, dari sebelah utara dan selatan panggung itu banyak yang membawa bendera perguruan," ujarnya.Bahkan, Sinta mengaku melihat beberapa orang mengibarkan bendera perguruan silat. Lalu, polisi melihatnya dan disoroti lampu agar segera diturunkan. Namun, bukannya kapok, para perusuh itu malah mengulangi lagi."Yang mengawali kerusuhan kelompok perguruan yang menonton di sebelah selatan. Kalau sebelah utara masih bisa dikondisikan, meskipun dari belakang mendorong ke depan terus. Norak banget," ungkapnya.Sinta berharap agar panitia memberikan denda pada pelaku rusuh saat konser Happy Asmara di Trenggalek. Sebab, hal itu sudah menjadi kesepakatan awal sebelum Happy Asmara naik panggung."Bagiku itu memberikan efek jera, suatu saat ndak usah membuat acara katrok. Tapi kalau semuanya dibiayai pemerintah, setiap warga Trenggalek punya hak untuk menonton dengan tenang dan nyaman. Kan kita punya hak yang sama, karena yang membayar bukan perguruannya," tandas Sinta.Saat Kabar Trenggalek cek ulang live streaming konser Happy Asmara di kanal YouTube Kominfo Trenggalek, pembawa acara memang mengucapkan peraturan dalam konser."Larangan membawa minuman keras, benda tajam, mengibarkan bendera organisasi. Pada saat itu dilakukan, maka acara distop dan yang melanggar membayar seluruh biaya pelaksanaan," ujar pembawa acara.
Tinggalkan komentar
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *