Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Kemiskinan Jadi Alasan Pernikahan Dini di Trenggalek Tinggi, Ini Langkah Pemkab

Kabar Trenggalek - Pernikahan dini di Trenggalek tinggi. Hal itu menjadi fokus perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek untuk mengatasinya, Jumat (23/09/2022).Upaya Pemkab Trenggalek dalam menekan angka pernikahan dini yaitu dengan membuat program 0 Desa Perkawinan Anak pada bulan Agustus 2022 lalu.Saat ini, Pemkab Trenggalek sedang menindaklanjuti program 0 Desa Perkawinan Anak melalui kerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair), Surabaya.Baca: Stop Pernikahan Dini di Trenggalek, Pemkab Buat Wacana Desa Nol Perkawinan AnakPemkab Trenggalek berharap upaya itu bisa menurunkan angka pernikahan dini di Trenggalek yang saat ini masih berada di atas rata-rata nasional.Hal itu disampaikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra, Edy Soepriyanto. Ia bersama Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan tim melakukan kunjungan kerja ke FISIP Unair di Kota, Kamis (22/09/2022)."Kami menindklanjuti program 0 Desa Perkawinan Anak, jadi tentunya Perkawinan Anak ini ada beberapa penyebabnya, kemudian ada dampaknya," ujar Edy.Baca: Pernikahan Dini dan Cerai Tinggi di Trenggalek, Lima Duda dan Janda Per HariMenurut Edy, salah satu penyebab tingginya pernikahan dini karena pergaulan bebas yang bisa mengakibatkan kehamilan bagi anak perempuan. Selain itu, pernikahan dini juga disebabkan oleh faktor ekonomi."Seakan orang tua merasa bebas terlepas beban pada saat anaknya sudah nikah dan sebagainya" ungkap Edy.Edy menyampaikan, dampak pernikahan dini begitu luar biasa. Salah satunya, pernikahan dini menjadi salah satu penyebab meningkatknya angka kemiskinan serta tingginya angka perceraian.Baca: Mengapa Pernikahan Dini Marak di Kecamatan Pule? Alasannya Sangat KlasikOleh karena itu, kata Edy, melalui kerjasama Pemkab Trenggalek dan FISIP Unair, bakal melaksanakan beberapa kegiatan dalam upaya menekan pernikahan dini. Selain itu, akan dilakukan pengembangan sumberdaya manusia dan pelayanan publik di Kabupaten Trenggalek."Nanti kami akan melakukan kerjasama untuk bisa dilaksanakan pengabdian masyarakat, pengkajian, penelitian, pendidikan, dan pelatihan terkait dengan bagaimana kita bisa menekan bahkan mengenolkan perkawinan anak," katanya."Harapannya dengan 0 perkawinan anak ini, permasalahan yang paling mendasar kemiskinan itu bisa kita tekan," tandas Edy.