Peristiwa kebakaran di Trenggalek pada tahun 2023 mengalami kenaikan dibanding pada tahun 2022. Kenaikan peristiwa kebakaran tersebut cukup signifikan.
Pencegahan yang dilakukan Pemadam Kebakaran (Damkar) Trenggalek tampak perlu di masifkan. Pada tahun 2022 peristiwa kebakaran itu mencapai 38 kejadian.
Kemudian, pada tahun 2023 peristiwa kebakaran di Trenggalek mengalami kenaikan. Dari data yang dihimpun Kabar Trenggalek sebanyak 83 kejadian.
Kepala Bidang Kebakaran dan Non Kebakaran, Damkar Trenggalek, Wasis Widodo memaparkan, Kecamatan Trenggalek sumbanb peristiwa kebakaran terbanyak 18 kejadian.
"Kemudian kecamatan karangan urutan kedua dalam peristiwa kebakaran sebanyak 13 kejadian, kemudian kecamatan pogalan 9 kejadian, kemudian kecamatan gandusari 8 kejadian," detail Wasis.
Lanjutnya, kejadian kebakaran di kecamatan tugu dan durenan masing-masing memiliki enam kejadian. Dan kecamatan watulimo dan panggul mencatat lima kejadian.
"Kebakaran tersebut didominasi penyebabnya karena kelalaian masyarakat, dengan jumlah total 62 peristiwa kebakaran dengan dugaan penyebabnya kelalaian," tegasnya.
Faktor lain yang menyumbang kebakaran adalah konsleting listrik dengan 15 kejadian, kebocoran tabung gas sejumlah dua kejadian, dan terdapat empat kejadian kebakaran yang hingga kini belum diketahui penyebabnya.
"Kami terus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran pentingnya tindakan pencegahan kebakaran di lingkungan sekitar," ujarnya.
Meskipun angka kebakaran meningkat, selama tahun 2023 tidak ada korban jiwa. Namun, jumlah kerugian akibat kebakaran mencapai angka yang cukup signifikan, ditaksir senilai Rp1,82 miliar lebih.
Dari semua kejadian tersebut, salah satu catatan positif dalam tahun 2023 adalah ketepatan waktu Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) dalam merespon kebakaran, yang mencapai angka 65,06 persen.
“Kami berharap dengan adanya langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif, angka kebakaran dapat ditekan dan kerugian dapat diminimalkan pada tahun-tahun berikutnya,” tutup Wasis.