KBRT - Pemerintah Kabupaten Trenggalek terus memantau penambahan jumlah dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Namun, di tengah peningkatan jumlah dapur yang beroperasi, berpotensi melemahnya pengawasan Satuan Tugas (Satgas) MBG, karena semakin sulit dijangkau secara menyeluruh.
Ketua Satgas MBG sekaligus Sekretaris Daerah (Sekda) Trenggalek, Edy Soepriyanto, mengatakan pihaknya baru saja menggelar rapat koordinasi dengan dinas terkait dan para koordinator SPPG untuk mengevaluasi perkembangan program tersebut.
“Baru kami melaksanakan rapat koordinasi dengan dinas terkait dan koordinator SPPG. Ada perkembangan yang cukup signifikan, saat ini ada 38 SPPG yang sudah operasional dan masih ada 9 yang antre untuk operasional sambil melengkapi dokumen persyaratan,” ujar Edy, Jumat (31/10/2025).
Menurut Edy, dari total kebutuhan 62 dapur SPPG di Kabupaten Trenggalek, baru 38 yang beroperasi penuh. Sementara itu, sembilan dapur lainnya masih dalam tahap persiapan administrasi, dan sisanya belum menunjukkan perkembangan berarti.
“Kalau kami jumlah SPPG yang dibutuhkan ada 62. Kalau sekarang operasional ada 38 berarti masih kurang 24,” jelasnya.
Edy menegaskan bahwa pengawasan terhadap seluruh dapur SPPG tidak bisa dilakukan satu per satu oleh Satgas. Saat ini, pihaknya mengandalkan rapat koordinasi untuk menggali laporan dan menyelesaikan permasalahan yang muncul.
“Jadi begini, untuk pengawasan kami tidak mungkin melihat satu per satu ya Satgas. Kami menggali informasi itu dalam bentuk rapat koordinasi seperti ini. Permasalahan yang muncul akan kami selesaikan bersama dalam bentuk rapat koordinasi. Tapi kami sesekali ke lapangan untuk melihat bagaimana prakteknya pelaksanaan SPPG,” terang Edy.
Meski terbatas, Edy memastikan koordinasi lintas instansi terus ditingkatkan agar pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis berjalan efektif dan sesuai sasaran di seluruh wilayah Trenggalek.
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor:Zamz














