KBRT - Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Trenggalek sempat berdampak pada kenaikan harga beberapa bahan pokok. Dua komoditas yang mengalami lonjakan harga yakni telur ayam ras dan daging ayam potong. Namun, kondisi pasar kini mulai kembali stabil.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Komidag) Trenggalek, Saniran, menjelaskan bahwa kenaikan harga yang terjadi masih dalam batas wajar dan tidak berpengaruh besar terhadap tingkat inflasi daerah.
“Saat ini memang ada kenaikan beberapa komoditas seperti telur dan ayam, tapi Trenggalek masih tergolong aman karena tidak masuk 10 besar daerah dengan inflasi tertinggi di Pulau Jawa,” ujar Saniran, Jumat (31/10/2025).
Petugas pencatat harga bahan pokok di Pasar Basah Trenggalek, Siswoko, menambahkan bahwa harga ayam potong sempat meningkat sekitar Rp1.000 per kilogram pada pertengahan Oktober, dari Rp35.000 menjadi Rp36.000.
“Dari tanggal 22 sampai 26 sempat naik Rp1.000, tapi sekarang sudah turun lagi jadi Rp35.000,” jelas Siswoko.
Kenaikan serupa juga terjadi pada telur ayam. Harga sempat menembus Rp30.000 per kilogram pada 14–26 Oktober 2025 sebelum akhirnya kembali turun ke kisaran Rp28.000 per kilogram.
“Jadi yang naik cuma telur dan ayam. Untuk harga cabai, itu pun fluktuatif. Harga lainnya masih stabil,” tambahnya.
Dengan kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Trenggalek memastikan pasokan bahan pangan masih aman dan harga kebutuhan pokok dapat dikendalikan menjelang akhir tahun.
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor:Zamz














