Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Jelang Bersih Desa Ngadirenggo Trenggalek, Warga Raup Cuan dari Pesanan Maskot

Gelaran Bersih Desa Ngadirenggo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, memicu kreativitas warga. Kreativitas itu juga ada yang menghasilkan cuan. Seperti yang dilakukan Rohmat (30), warga Dusun Wadi Lor, Desa Ngadirenggo, Rabu (08/05/2024).Rohmat mampu meraup cuan dari pesanan maskot karnaval bersih Desa Ngadirenggo. Ia melihat potensi cuan ketika biasanya warga banyak yang menyewa maskot. Kemudian, ia membuka jasa pembuatan maskot."Alhamdulillah, ada empat pesanan maskot dari warga. Dua maskot dewasa, yang duanya lagi maskot anak-anak. Untuk dewasa satu maskot Rp500.000, untuk anak-anak satu Rp200.000," ujar Rohmat saat ditemui Kabar Trenggalek di rumahnya.Rohmat tidak menyewakan maskot, tapi menjualnya. Harga yang dipatok juga diklaim lebih murah daripada menyewa maskot. Sehingga, warga yang memesan bisa menggunakannya lagi di acara lain, seperti karnaval 17 Agustus."Kalau menyewa itu kan keluarnya lebih banyak. Kalau buat sendiri ya biaya yang dikeluarkan lebih sedikit. Itu sudah hak milik. Setelah dipakai untuk bersih desa, maskotnya bisa dipakai lagi. Setelah ini kan ada karnaval bulan Agustus," ucap Rohmat.Saat ditemui, Rohmat sedang membuat maskot sayap garuda. Sejak 5 hari lalu, ia membuat maskot. Kini prosesnya sudah 99%, tinggal finishing menambahkan pernak-pernik."Membuat maskot itu juga membutuhkan waktu yang lumayan lama karena ribetnya itu. Ini sudah 5 harian. tinggal finishing dikit nanti menambahkan pernak-pernik," kata Rohmat.Rohmat membuat maskot sayap garuda sebagai simbol nasionalisme. Ia ingin maskot itu menjadi simbol persatuan warga Desa Ngadirenggo. Sebab di bersih desa nanti warga dari semua komponen bersama-sama merayakan."Saya pengin memasukkan simbol-simbol nasionalisme ke pawai bersih desa. Nanti menampilkan kesenian, hadroh, jadi dari segi agama, adat, budaya dan nasionalisme nanti dijadikan satu," jelas Rohmat.Dalam Bersih Desa Ngadirenggo ini, Rohmat ingin membentuk rasa kebersamaan dan saling menghargai antar masyarakat. Sehingga, masyarakat bisa bersatu tanpa ada perbedaan."Ada petani, tokoh-tokoh agama, anak-anak muda, nanti jadi satu, membaur. Tidak ada perbedaan di antara kita. Semuanya saling gotong royong, bahu membahu," terang Rohmat.Pawai Bersih Desa Ngadirenggo akan diselenggarakan Minggu, 19 Mei 2024. Lokasinya di Lapangan Ngadirenggo. Rohmat berharap, masyarakat Desa Ngadirenggo tidak kalah dengan masyarakat Kota Trenggalek."Masyarakat desa ini harapan saya tidak kalah dengan masyarakat kota. Semangat meskipun dengan kondisi biaya yang terbatas, kami gotong royong. Semangat nasionalisme seperti itu," tandas Rohmat.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *