Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Jawa Timur Terasa Panas Hingga Trenggalek, Ternyata Ini Sebabnya

Lebaran Idul Fitri 1444 H yang berlangsung di Indonesia tak seperti biasanya. Walau cuaca cerah tak ada hujan, namun terik matahari menyengat hingga kulit.Seperti udara di Provinsi Jawa Timur yang terasa panas hingga Trenggalek. Suasana yang panas di Trenggalek menyelimuti momen silaturahmi sanak saudara.Wardani, salah satu warga Kecamatan Dongko, mengungkapkan hawa panas ia rasakan sejak H-1 menjelang lebaran Idul Fitri."Iya saya merasa panas dan gerah satu hari menjelang hari raya, Jumat [21/04/2033]. Hal itu saya rasa ada perubahan cuaca pasca gerhana matahari," ungkap Wardani.Di sisi lain, Tamami, warga Kecamatan Pogalan, memprakirakan cuaca panas yang ia rasakan adalah pindah musim dari hujan ke kemarau."Panasnya di kulit terasa, mungkin ini perpindahan musim dari penghujan menuju musim kemarau. Namun dilihat saya apa yang sedang terjadi dari situs resmi pantauan cuaca," ucap Tamami.Menurut informasi yang didapatkan Kabar Trenggalek melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), ada perubahan cuaca yang signifikan.Penyebab perubahan cuaca itu ada 5. Seperti dilansir dari akun resmi @infobmkg, mengungkapkan perubahan pertama terjadi karena dinamika atmosfer yang tidak biasa."Kedua, suhu panas bulan April di wilayah Asia Selatan secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semu Matahari, lonjakan panas tahun 2023 adalah yang terparah," tulis @infobmkg pada Sabtu (22/04/2023).Kemudian ketiga, tren pemanasan global dan perubahan iklim, gelombang panas "heatwave" semakin berisiko berpeluang terjadi 30 kali lebih sering"Keempat, dominasi monsun Australia, Indonesia memasuki musim kemarau. Kelima, Intensitas maksimum radiasi Matahari pada kondisi cuaca cerah dan kurangnya tutupan awan," terang BMKG.