Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Penyebab Trenggalek Dilanda Bediding, Prediksi Sampai Bulan Agustus

Trenggalek terasa dingin kurang lebih sepekan terakhir. Suhu yang turun drastis tersebut karena terjadi fenomena bediding di Kota Alen Alen Trenggalek. Bediding biasanya dirasakan malam hingga dini hari.Kalaksan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, Stefanus Triadi memaparkan penyebab fenomena bediding. Salah satunya karena angin Monsun Australia.Angin Monsun Australia yang bertiup dari Australia menuju Asia, melewati wilayah Indonesia dan perairan Samudera Hindia. Angin tersebut membawa suhu permukaan laut yang relatif rendah atau dingin."Angin dari timur membawa assa udara yang sangat kering, sehingga tidak mendukung terbentuknya awan. Hal ini menyebabkan cuaca cerah sepanjang hari," papar TriadiDirinya memaparkan, angin Monsun Australia bersifat sedikit membawa uap air, sehingga mempengaruhi musim kemarau di Indonesia."Angin Monsun Australia yang bertiup ini menyebabkan suhu udara di malam hari menjadi sangat dingin, dengan kelembaban yang rendah," katanya.Triadi menambah, fenomena bediding biasanya terjadi selama puncak musim kemarau, yaitu antara bulan Juli hingga September."Pada tahun 2024 ini, bediding diprediksi akan berlangsung mulai bulan Juli hingga bulan Agustus," imbuhnya.Fenomena ini tidak hanya berdampak pada suhu udara, tetapi juga mempengaruhi aktivitas sehari-hari masyarakat Trenggalek.“Masyarakat diimbau untuk mempersiapkan diri menghadapi suhu yang lebih dingin, terutama bagi yang memiliki aktivitas di luar ruangan pada malam hingga dini hari," ujarnya.Sebelumnya, pihak BMKG telah menyampaikan bahwa Kota Alen-alen saat ini telah memasuki musim kemarau."Memang saat ini kita sudah di musim kemarau, cuaca ini terasa lebih dingin menjelang malam hari," lanjutnya.Di sisi lain, pihak BPBD Trenggalek akan terus memantau perkembangan cuaca dan memberikan informasi terbaru kepada masyarakat.Mereka juga telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk mengatasi dampak yang mungkin timbul akibat fenomena bediding ini.Dengan adanya fenomena bediding ini, diharapkan masyarakat dapat lebih siap dan waspada terhadap perubahan suhu yang ekstrem."Mari kita bersama-sama menjaga kesehatan dan tetap waspada menghadapi fenomena cuaca ini," tandasnya.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *