Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Jalan Penghubung antar Desa di Trenggalek Amblas, Roda 2 dan 4 Tak Bisa Lewat

Kabar Trenggalek - Kabupaten Trenggalek terus dilanda berbagai peristiwa bencana alam. Salah satunya jalan penghubung antar desa di Trenggalek amblas, pada Kamis (22/12/2022).Informasi itu disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek. Lokasi jalan amblas yaitu di RT 10, RW 02, Dusun Pagergunung, Desa Bendoroto, Kecamatan Munjungan.Awalnya, pada hari Kamis, mulai Pukul 15.30 WIB sampai dengan 18.00 WIB, wilayah Kecamatan Munjungan diguyur hujan dengan intensitas ringan."Sekitar pukul 18.00 WIB, jalan penghubung Desa Bendoroto menuju Desa Bangun, amblas. Luas jalan yang amblas, yaitu panjang 5 m lebar 2 m. Dan tidak bisa dilalui kendaraan roda 4 dan roda 2," terang BPBD Trenggalek.Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa bencana di Kecamatan Munjungan ini. Atas bencana banjir ini, BPBD Trenggalek mendatangi lokasi kejadian dan mengimbau masyarakat untuk selalu waspada.Pada Jumat (23/12/2022), terpantau pukul 09.00 WIB, warga sekitar melakukan kerja bakti untuk menutup jalan yang amblas di Kecamatan Munjungan.Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur mengumumkan potensi cuaca ekstrem hingga akhir Desember 2022. Oleh karena itu, masyarakat perlu waspada akan adanya bencana alam di wilayahnya.

Menurut BMKG Jawa Timur, hasil analisis dinamika atmosfer terkini di wilayah Jawa Timur menunjukkan:

  1. Kondisi La Nina yang diprakirakan masih dalam level Sedang selama bulan Desember ini. sehingga berpengaruh cukup signifikan terhadap peningkatan curah hujan di Wilayah Jawa Timur;
  2. Adanya pola pertemuan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan;
  3. Adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah perairan selatan Indonesia yang dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang cukup masif dan berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi, peningkatan kecepatan angin permukaan, serta peningkatan tinggi gelombang di sekitarnya;
  4. Aktifnya fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) dan gelombang Equatorial Rossby di wilayah Jawa Timur;
  5. Selain itu suhu muka laut di perairan Jawa Timur yang masih hangat dengan anomali antara +0.5 sld +20C. Hal ini menyebabkan suplai uap air akan semakin banyak di atmosfer.

BMKG Jawa Timur, menyampaikan beberapa wilayah yang patut diwaspadai memiliki potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi. Berbagai bencana itu seperti genangan, banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor untuk wilayah dataran tinggi.