Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Investasi Sektor Perdagangan di Trenggalek Melejit, Pariwisata Lemes? 

Upaya pemutaran nilai ekonomi di Trenggalek butuh peran serta dorongan untuk investasi. Dengan demikian, putaran ekonomi mampu berdampak pada nilai sosial masyarakat. Sayangnya, ada indikasi investasi sektor pariwisata lemes.

Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Trenggalek memaparkan pada tahun 2022 investasi sektor perdagangan berada di puncak tertinggi dengan total nilai investasi sebesar Rp. 141 miliar. 

Kemudian, nilai investasi di sektor industri mencapai Rp. 71 miliar. Peringkat ketiga disusul pertanian di angka Rp. 50 miliar.

Berikutnya, peringkat empat ada Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) yang lebih spesifik ke pom mini menggaet investasi Rp. 24 miliar. 

Selanjutnya, perputaran investasi di sektor kesehatan, obat dan makanan mencapai Rp. 13 miliar, dan investasi lainnya mencapai Rp. 62 miliar. 

Berdasarkan data tersebut, tingkat investasi sektor pariwisata terindikasi lemah. Padahal sektor wisata di Trenggalek 2 tahun terakhir mengembangkan Seratus Desa Wisata (Sadewa). 

Edi Santoso, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas DMPTSP Trenggalek, menerangkan peluang investasi di sektor pariwisata Trenggalek sangat terbuka secara luas untuk saat ini. 

Dirinya tak menafikan bahwa sektor pariwisata juga sempat terpuruk karena Covid-19. Namun untuk saat ini, sektor pariwisata terbuka luas untuk investasi. 

"Contohnya pertumbuhan mature pertanian di trenggalek lumayan berat. Namun, ruang gerak investasi pariwisata sangat luas," ucap Edi saat dikonfirmasi Kabar Trenggalek. 

Luasnya ruang gerak investasi di bidang pariwisata ditunjukkan dengan ekspansi program Sadewa yang ada di seluruh desa Kota Alen Alen Trenggalek. 

Tambah Edi, ketika instansi, komunitas, dan masyarakat berjalan beriringan untuk mengembangkan Sadewa, maka potensi pertumbuhan ekonomi di desa juga semakin terlihat.

Sebagai perwakilan dari instansi, Edi mengakui bahwa Bupati Trenggalek telah memberikan arahan untuk mengawal perkembangan program Sadewa pada 2023, agar berjalan sesuai dengan perencanaan.

"Di samping objek, atau destinasi wisata besar. Yang dikelola oleh pemerintah daerah, atau berbagai komunitas. Ini juga tetap kita kawal pertumbuhannya," tandasnya.