Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Satpol PP Trenggalek: Masyarakat Munjungan Ingin Kolaborasi Wisata dan Tambak Udang

Kabar Trenggalek – Masyarakat Kecamatan Munjungan, Trenggalek, mulai terbuka untuk berkolaborasi dengan pengusaha tambak udang dalam mengembangkan sektor pariwisata. Hal ini disampaikan oleh Kepala Satpol PP Trenggalek, Habib Solehudin, setelah munculnya wacana kolaborasi antara tambak udang dengan kawasan wisata setempat.

Sebelumnya, masalah pencemaran lingkungan akibat limbah tambak udang di Munjungan memicu unjuk rasa dari warga. Atas dasar itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek melakukan penghentian sementara operasional tambak udang, sembari menunggu perbaikan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) oleh pengusaha tambak agar sesuai dengan standar lingkungan.

“Masyarakat Munjungan sebenarnya mudah kalau memang IPAL ini sudah sesuai standar kemudian mereka malah pengin gabung,” jelas Kepala Satpol PP Trenggalek, Habib Solehudin.

Habib menambahkan, masyarakat memiliki ide untuk mengintegrasikan tambak udang dengan sektor wisata.

"Saat saya ke sana, mereka nanti punya ide yang sangat baik. Sebagai kawasan wisata dengan adanya pantai kemudian dekatnya pantai ada tambak, ini bisa kolaborasi. Nanti pengunjung ke pantai juga sekaligus menikmati edukasi tambak," ujarnya.

Rencana ini nantinya akan difasilitasi oleh camat sebagai penanggung jawab, agar kolaborasi antara masyarakat dan pengusaha tambak bisa berjalan dengan baik. 

"Arahnya ke sana, rencana nanti fasilitasi dari camat mungkin yang berperan di situ. Sehingga kesatuan antara masyarakat dengan penambak ini betul-betul bisa berkolaborasi dengan baik," tambah Habib.

Sebelumnya, pengusaha tambak udang di Munjungan telah sepakat untuk memperbaiki IPAL mereka. 

"Mereka berkomitmen untuk membangun IPAL yang dibangun dan dirancang dengan teknologi yang memang benar-benar mengelola limbah itu. Sehingga menghasilkan air dengan bakul mutu yang memang layak dibuang di badan sungai," ujar Bupati Trenggalek, Dyah Wahyu Ermawati.

Pembekuan sementara operasional tambak ini, menurut Bupati Dyah, dimaksudkan untuk memberikan efek jera serta mendorong pengusaha agar turut menjaga kelestarian lingkungan. 

"Harapannya pembangunan ekonomi di Trenggalek juga sejalan dengan pembangunan lingkungan," tandasnya.

Editor:Tri