Kabar Trenggalek - Program 100 Desa Wisata Trenggalek terus berupaya untuk dikembangkan. Tidak cukup dengan mengandalkan keindahan, pegiat Desa Wisata Trenggalek harus lebih banyak menciptakan inovasi, Kamis (03/02/2022).
Hal itu disampaikan oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Trenggalek, Andriyanto, dalam Focus Group Discussion (FGD) persiapan pengembangan Desa Wisata Kabupaten Trenggalek tahun 2022, Selasa (01/03/2022).
Dalam FGD itu, hadir juga dihadiri oleh East Java Eco Tourism Forum Jawa Timur, yang menjadi pendamping pengembangan Desa Wisata Trenggalek.
"Kita sekarang hidup di jaman tekhnologi informasi. Tidak hanya revolusi industri digital 4.0 lagi melainkan sudah masuk revolusi industri digital 5.0. Pengelola desa wisata harus mau bermimpi tinggi [Start Up]. Setelah Start Up harus terus berinovasi," ujar Andriyanto.
Menurut Andriyanto, kata kuncinya untuk pengembangan Desa Wisata Trenggalek adalah inovasi. Dalam arti tidak harus gagasan baru, tapi gagasan lama juga bisa diperbaiki.
Inovasi tersebut, lanjut Andriyanto, tidak akan bisa bersaing jika menciptakan gagasan yang sudah dikembangkan oleh daerah lain. Sebab, masyarakat sudah lebih dulu mengenal inovasi di daerah tersebut. Oleh karena itu, harus ada inovasi yang memiliki nilai lebih.
Andriyanto menjelaskan, inovasi bukan hanya sekedar hal yang baru yang tidak tahu sama sekali tujuannya. Dalam era revolusi induatri digital 5.0 ini adalah bagaiman bisa mengoptimalkan, tekhnologi informasi untuk kemaslahatan umat.
"Bila satu desa wisata itu ingin lebih memberikan manfaat, yang dibangun jangan hanya sekedar estetika saja, tapi bisa mampu lebih peduli terhadap anak, ramah perempuan. Atau ada ekologi bagi orang bisa lebih sehat ketika pengunjung pergi ke sana," jelas Andriyanto.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Sunyoto, mengatakan FGD itu merupakan langkah awal sebelum memulai proses mendampingi desa wisata tahun 2022.
"Jadi hari ini yang paling penting adalah menyamakan persepsi, tentang konsep desa wisata itu apa. Setelah itu, seperti motivasi dari bapak penjabat sekda tadi, ada pemikiran yang memang kita harus mengubah itu," kata Sunyoto.
Sunyoto menjelaskan, pemerintah desa, masyarakat, kemudian pengusaha, akademisi dan media, perlu berkolaborasi untuk mengembangkan Desa Wisata Trenggalek.
"Media sangat berperan membesarkan destinasi wisata, maka dari itu kita harus bisa bisa memanfaatkan media dengan baik dalam menyampaikan informasi ke kalayak ramai," tandas Sunyoto.