Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini

Press ESC / Click X icon to close

Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini
LoginKirim Artikel

Inovasi Paving Block Plastik Dari Sampah

  • 18 Nov 2025 13:00 WIB
  • Google News

    KBRT - Beberapa saat yang lalu. Media sosial telah diramaikan dengan video seorang bernama Toni Permana, yang kecewa atas perhatian pemerintah terhadap inovasi yang telah ia ciptakan.

     

    Perlu kalian ketahui, Toni Permana merupakan seorang warga Kampung Sukamaju, Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Yang telah berhasil merubah sampah plastik, menjadi paving block yang sangat berguna.

     

    Sosok Toni Permana, mendapatkan cukup banyak perhatian, setelah video curahan hatinya terhadap kurang nya perhatian pihak-pihak terkait atas sebuah inovasi yang telah ia lakukan menjadi viral di laman media sosial Instagram.

     

    Toni, menjelaskan bahwa dirinya telah memanfaatkan sampah limbah plastik, menjadi sebuah paving block yang telah melewati berbagai uji kelayakan. Hal ini, telah dilakukan Toni sejak tahun 2017.

     

    "Ini padahal sudah menempuh uji lab, uji tekan, uji abrasi. Tapi faktanya apa? Tidak ada dukungan. Percuma," Ucapnya dalam salah satu video Instagram.

     

    Hal tersebut, cukup menjadi sebuah perdebatan di media sosial. Ada yang bilang bahwa paving block dari sampah plastik ini licin, atau bahkan ada juga yang bilang bahwa asap produksi paving block plastik ini bisa saja beracun.

     

    Contohnya, seperti salah satu content creator bernama bule sampah, yang membeberkan pendapatnya kenapa inovasi paving block ini tidak mendapat perhatian dari pemerintah.

     

    “Mungkin karena paving block bisa mengeluarkan gas beracun saat diproduksi dan juga bisa saja beracun saat disentuh.” Ucap bule sampah dalam salah satu video di akun instagramnya.

     

    Dalam video tersebut, dia berpendapat mungkin saja apa yang dilakukan pemerintah saat ini merupakan suatu langkah yang benar.

     

    “boleh koreksi kalo aku salah, tapi kali ini mungkin pemerintah benar. Mungkin sebaiknya orang itu stop membuat paving block” Tambahnya

     

    Atas viralnya kasus tersebut, Toni Permana cukup banyak mendapatkan perhatian dari berbagai sisi. Salah satu orang yang cukup tertarik dengan inovasi ini adalah Ferry Irwandi.

     

    Ferry Irwandi, menunjukkan ketertarikannya untuk mendukung research and development (R&D) dari inovasi paving block pria asal Bandung tersebut. Dalam postingan instagram nya, Ferry Irwandi bercerita bahwa telah bertemu langsung dengan Tony dan tertarik terhadap beberapa karya lainnya selain paving block yang telah Tony ciptakan.

     

    Menurut Ferry Irwandi Inovasi seperti ini merupakan suatu hal yang sangat penting, apalagi bagi pertumbuhan perekonomian nasional.

    “ketika Indonesia ingin mengejar pertumbuhan ekonomi 6-7% maka hal yang harus dilakukan dan langkah konkret yang harus dilakukan jelas perhatian kepada inovasi produk” Ucapnya dalam video youtube inovasi pavin block yang diunggah pada 2 Oktober 2025.

     

    Ferry juga menambahkan, masalah dari sebuah Inovasi merupakan biaya yang cukup besar.

     

    “Raw material itu terbatas dan nilai nya sangat-sangat rendah jika dibandingkan dengan produk yang sudah jadi, makanya inovasi itu penting. Tapi masalahnya inovasi itu butuh biaya temen-temen.” tambahnya.

     

    Dengan kata lain, inovasi merupakan salah satu kunci untuk perkembangan ekonomi nasional. Oleh karena itulah Pemerintah indonesia tidak boleh abai dengan inovasi seperti ini.

     

    Paving block ini, jika terus dikembangkan hingga sampai bentuk idealnya, hal ini dapat menjadi sebuah contoh, teknologi ramah lingkungan yang dapat digunakan oleh banyak orang.

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.
    Dukung Kami

    Kabar Trenggalek - Teknologi

    Editor:Zamz