Pelestarian lingkungan di Trenggalek menjadi komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek. Hal itu ditandai program donasi pohon bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dalam peringatan Hari Air Sedunia 2023, Pemkab Trenggalek kolaborasi dengan lintas sektor sebar sebanyak 50 ribu bibit pohon untuk ditanam di Bumi Menak Sopal Trenggalek.
Edy Soeprianto, Sekretaris Daerah (Sekda) Trenggalek, menerangkan ada dua peringatan dalam tanam pohon. Pertama, Hari Air Sedunia dan Hari Desa Asti Nusantara.
"Semua kegiatan ini dilaksanakan demi memelihara lingkungan dan ketersediaan air bersih. Bukan hanya soal ketersediaan dan merawat, namun bagaimana memanfaatkan air bersih sesuai dengan kebutuhan," terangnya.
Edy menuturkan, kala musim hujan, semua orang dengan latah menggunakan air bersih seenaknya sendiri. Kebiasaan demikian yang harus diubah agar keberadaan air ini bermanfaat dan menghidupi.
"Kondisi air di Trenggalek tidak separah dengan daerah lainnya. Perlu kami ketahui, ketika hujan ketersediaan air melimpah. Namun, ketika kemarau ada desa yang meminta kiriman air," ucap Edy.
Edy tak menafikan, manfaat dari penanaman pohon ini sebagai perbaikan hutan di Trenggalek tentu juga dibarengi merawat sumber mata air. Ia tak menampik adanya pohon yang ditebang tapi tidak diganti dengan tanam pohon, maka bisa berdampak negatif.
Untuk menggeliatkan menanam, papar Edy, para ASN Trenggalek juga harus donasi pohon. Sehingga, pohon itu bisa ditanam dalam hutan serta sebagai tanaman desa wisata.
Sekedar menambahkan, dalam peringatan Hari Air Dunia, banyak pohon ditanam di Bumi Menak Sopal Trenggalek. Jenis pohon itu di antaranya adalah alpukat, pete dan jambu.
"Ini bagian dari program merawat air dan kelestarian lingkungan. Apalagi Bupati Trenggalek saat ini sedang didapuk menjadi pembina pro iklim nasional," tandasnya.