Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Hari Air Sedunia 2023, Pelajar dan Forum Kali Brantas Kediri Lepas Ribuan Ikan

Arena Parfum
Memperingati Hari Air Sedunia 2023, pelajar Pecinta Alam SMK Negeri 1 Ngasem (PASMEK1NG) bersama Forum Kali Brantas Kediri melepaskan ribuan jenis ikan air tawar endemik atau biasa disebut ikan lokal, Rabu (22/03/2023).Pelajar PASMEK1NG membaskan ikan-ikan lokal, yang biasanya dikonsumsi, ke tempat habitanya yaitu sungai. Hal itu dilakukan sebagai salah satu cara hal menjaga dan melestarikan alam, terutama perairan.Total ada 12.000 ekor ikan tawes atau bader dan 800 ekor belut yang dilepaskan ke Kali Joho, Kabupaten Kediri dan Sungai Brantas, Kota Kediri. Ribuan ikan ini didapatkan dari berbagai suplier ikan."Kegitan pelepasan ikan lokal merupakan bentuk kepedulian kami terhadap maraknya ikan invasif yang mendominasi daripada ikan lokal yang berdampak buruk terhadap eksositem sungai," ujar Ahmad Didin Purnomo, Kordinator Divisi Perairan PASMEK1NG.Ahmad mengatakan, introduksi ikan asing invasif menjadi titik awal berkurangnya ikan endemis asli perairan Indonesia. Ikan asing invasi atau Invasive Alien Spesies (IAS) merupakan spesies asing yang keberadaan dan penyebarannya menyebabkan atau berpotensi menyebabkan kerugian secara lingkungan ekonomi, atau kesehatan manusia.Ikan air tawar endemik tiap tahun semakin punah karena ikan asing invasif memiliki karakteristik bersifat sebagai kompetitor, predator, kemampuan reproduksi cepat dan tinggi, dan adaptasi tinggi terhadap berbagi faktor lingkungan (adaptif).Selain itu, ikan asing invasif dapat membawa penyakit berbahaya, pemakan segala atau omnivora, pertumbuhan cepat, mampu berhibridasi dan menurunkan sifat genetiknya, tidak ada predator alami, dan dapat berdampak negatif terhadap kesehatan manusia.Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) mencatat, masuknya ikan asing invasif juga membawa jenis-jenis penyakit asing eksotik yang ganas.[caption id="attachment_31987" align=aligncenter width=1280] Peringati Hari Air Sedunia 2023, pelajar Pecinta Alam SMK Negeri 1 Ngasem (PASMEK1NG), lepas ikan lokal/Foto: Bagas Wardana[/caption]Tercatat, ada sekitar 13 jenis penyakit asing yang masuk dan menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar, antara lain Ichthyophtirius multifiliis, Lernaea cyprinacea, White Spot Syndrome Virus (WSSV), Viral Nervous Necrosis Virus (VNNV), Koi herpesvirus (KHV), dan Taura Syndrome Virus (TSV).Penelitian ECOTON pada tahun 2013 di Sungai Brantas, Jawa Timur, menemukan 85 persen jenis ikan didominasi ikan sapu-sapu dan nila. Ikan-ikan itu mengalahkan spesies endemis, seperti ikan belida, tawas, keting, baung/rengkik, dan jendil.Pada ruas Tulungagung-Kediri, ikan sapu-sapu yang awalnya diintroduksi untuk mengurangi lumut di badan sungai. Akan tetapi, ikan tersebut perkembangannya justru tidak terkendali.Chandra Iman Asrori, pegiat lingkungan Forum Kali Brantas Kediri, menyampaikan kondisi tersebut diperparah dengan keberadaan ikan predator yang sengaja dilepasliarkan ke Sungai Brantas. Oleh karena itu, ia mengajak pemuda-pemudi berkegiatan di alam, dengan harapan dapat menumbuhkan rasa peduli dan rasa memiliki terhadap lingkungan."Selain itu, kami dapat bersama-sama berupaya menjaga kelestarian sungai termasuk biota-biota yang di dalamnya sehingga ekosistim Sungai Brantas dapat pulih sepenuhnya dan dapat dinikmati manfaatnya oleh kita dan anak cucu kita kelak nanti,” kata Chandra.Menurut Chandra, hal ini sangat penting karena selain mengancam keberadaan spesies-spesies endemis atau asli perairan itu, kehadiran spesies invasif juga mengganggu perekonomian masyarakat pemanfaat sumber daya perikanan.Chandra menegaskan, peran pemuda-pemudi sebagai generasi muda perlu memperdalam literatur-literatur mengenai pelestarian ekosistem sungai sekitar. Hal itu supaya manfaat kelestariannya bisa dinikmati cucu suatu saat nanti.
Kopi Jimat

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *

This site is protected by Honeypot.