Festival Kali Brantas, Upaya Generasi Muda Lestarikan Sungai dari Ancaman Plastik
Kabar Trenggalek - Forum Kali Brantas menghadirkan Festival Kali Brantas sebagai salah satu wujud kepedulian dan edukasi kepada masyarakat. Edukasi tersebut bertujuan supaya masyarakat lebih peduli terhadap Sungai Brantas yang sekarang ini sedang tidak baik-baik saja, Rabu (02/11/2022).“Kreativitas jangan di brantas” slogan ini sepertinya cocok dikalungkan pada Forum Kali Brantas. Bagaimana tidak, ketika anak muda lain terjerumus hingar-bingar dunia yang erat hubungan nya dengan perilaku konsumtif plastik, pemuda dalam forum ini justru mengkampanyekan kesehatan lingkungan tanpa plastik. Mereka menggelar berbagai macam lomba edukasi penyelamatan ekosistem lewat Festival Kali Brantas.Festival yang berlangsung selama 3 hari, yaitu 27 sampai 29 Oktober di Kota Kediri. Festival ini berhasil menggaet berbagai kalangan untuk mengikuti rangkaian acara dari awal sampai akhir.Forum ini juga mengadakan berbagai kompetisi yang pesertanya adalah siswa-siswi dari seluruh jenjang sekolah.Baca: Kerusakan Lingkungan di Kecamatan Lain Jika PT SMN Menambang Emas di Kampak[caption id="attachment_22455" align=alignnone width=1280] Generasi muda bentangkan poster di Festival Kali Brantas/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Kompetisi tersebut antara lain kompetisi mewarnai, storytelling, essay dan masih banyak lagi. Forum ini menarik, karena melalui kompetisi tersebut bisa memberikan edukasi yang eksklusif kepada generasi penerus. Sehingga, generasi penerus memiliki kesadaran bahwa kali Brantas ini memang sangat penting pengaruhnya bagi kehidupan mereka di masa depan.Hingga pada puncak acara, Forum ini menggelar pawai edukasi untuk menyuarakan bahwa saat ini Sungai Brantas memang sedang tidak baik-baik saja. Pawai tersebut dimulai pada pukul 07.00 WIB, Sabtu, 29 Oktober 2022.Sebab, di sepanjang aliran Brantas sudah terkontaminasi berbagai jenis sampah terutama mikroplastik yang memang menjadi topik khusus dalam festival ini. Mikroplastik sendiri menjadi topik utama karena selain keberadaanya yang sulit dideteksi, juga dapat mengancam Kesehatan yang dampaknya bisa membahayakan ekosistem di sekitar sungai tersebut.Baca: Sampah Laut Melimpah Akibat Kegiatan Manusia, Lingkungan dan Biota Laut Jadi Korban[caption id="attachment_22453" align=alignnone width=1280] Instalasi sampah plastik dalam Festival Kali Brantas/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Pawai ini berlangsung dengan rute awal dari Taman Sekartaji menuju Kawasan Kantor Wali Kota Kediri. Pawai edukasi ini bertujuan mengkampanyekan penyelamatan Sungai Brantas dengan cara preventif.Pawai tersebut tidak hanya mengorasikan penyelamatan Brantas dari sampah dan limbah, tetapi juga melakukan pembagian 500 bibit tanaman kepada para pengguna jalan sepanjang Jalan Pocanan sampai Jalan Brawijaya.Selain itu, puluhan tumbler dan totebag juga ikut dibagikan, dengan harapan supaya mengurangi kebiasaan menggunakan bahan plastik sekali pakai ketika berpergian.Orator pawai, Chandra Iman Asrori, menyampaikan dalam orasinya bahwa 39 ribu ton sampah plastik telah mencemari Sungai Brantas. Hal itu berdampak pada ekosistem di dalamnya yang menyebabkan 20% lebih ikan di Brantas memiliki kelamin ganda. Bagi Chandra, kondisi ini memprihatinkan karena Sungai Brantas menjadi tumpuan hidup beberapa orang di daerah sekitar pinggiran Sungai Brantas.Baca: Sosok Ririn, Ubah Sungai Tercemar Jadi Wisata di Trenggalek Hingga Pikat Sandiaga Uno[caption id="attachment_22454" align=alignnone width=1280] Tumpukan botol plastik, wujud perusakan Sungai Brantas/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]“Mikroplastik yang menjadi masalah utama itu telah masuk ke dalam tubuh manusia, dan sudah terdeteksi bahwa di dalam aliran darah tubuh manusia juga telah tedapat mikroplastik yang berbahaya,” ujar Chandra.Pada sesi diskusi yang digelar setelah pawai, para narasumber yang terdiri dari sejarawan kali Brantas dan tokoh masyarakat di Kediri mengungkapkan bahwa keberadaan sungai Brantas sangat penting bagi keberlangsungan hidup masyarakat Kediri.Gus Barok, salah satu narasumber diskusi tersebut, berharap agar festival ini akan ada keberlanjutan kedepannya, karena sungai Bratas adalah simbol kemakmuran Kediri."Jadi generasi penerus harus bersungguh-sungguh dalam memegang estafet kepedulian terhadap sungai kita ini, ” ucap Gus Barok.Baca: Sumber Air Nguncar PDAM Trenggalek Terancam Dirusak Tambang Emas PT SMN[caption id="attachment_22452" align=alignnone width=1280] Bentangan banner dalam Festival Kali Brantas/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Sementar Firli, salah satu anggota forum berharap, Forum Kali Brantas dapat menjadi media bagi masyarakat untuk menyuarakan penyelamatan Sungai Brantas dari isu-isu yang beredar. Ia juga berharap agar festival ini terus berlanjut dan pemerintah bisa ikut terlibat dalam sosialisasi penyelamatan Sungai Brantas yang lebih transparan dan komprehensif.Festival Kali Brantas juga menjadi ajang untuk masyarakat yang terlibat untuk mendeklarasikan aksi penyelamatan Sungai Brantas yang terarah dan memiliki paying hukum dalam melaporkan tindak pencemaran yang melanggar ketentuan sesuai peraturan yang berlaku.Melalui Festival Kali Brantas, generasi muda perlu lebih peduli akan kelestarian lingkungan alam sekitar dan melestarikannya untuk generasi di masa yang akan datang. Tentunya hal itu demi terwujudnya generasi yang sehat dan tangguh untuk Indonesia yang lebih baik.
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel Follow