Harga Telur Melonjak, Belum Ada Upaya Kemendag untuk Menstabilkan Harga
Kabar Trenggalek - Kenaikan harga telur ayam ras per-tanggal 23 Agustus 2022 melonjak tinggi ke angka Rp. 32.000/kg. Kenaikan harga telur ini direspons oleh Syailendra, Plt. Direktur Jendral Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kamis (25/08/2022).Syailendra menjelaskan, faktor yang memengaruhi penyebab kenaikan harga telur adalah permintaan pasar terhadap komoditas telur yang meningkat seiring pelonggaran Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKKM).“Kebijakan pelonggaran PPKM terkait dengan perubahan status Covid-19 dari pandemi menjadi endemi telah meningkatkan permintaan terhadap telur ayam ras dengan sangat signifikan yaitu sebesar 60 persen untuk memenuhi konsumsi rumah tangga; horeka hotel, restoran, dan kafe (horeka); serta industri makanan dan minuman,” jelas Syailendra, melalui siaran pers Kemendag.Syailendra menambahkan, dengan adanya peningkatan permintaan tersebut, tidak sedikit pedagang besar yang meningkatkan stok telur untuk memenuhi permintaan masyarakat.Ia juga menyampaikan, harga telur di peternak mencapai Rp. 24.000/kg. Kenaikan harga telur di tingkat peternak ini sejak Mei 2022. Kenaikan harga telur di layer peternak ini disebabkan oleh kenaikan biaya produksi telur, yakni kisaran Rp. 21.000-Rp.22.000/kg.Kenaikan harga telur tersebut juga pernah terjadi pada tahun 2021, dimana penyebab kenaikan harga telur karena penyerapan telur oleh pemerintah untuk bansos.Sehingga, harga telur di layer peternak menyentuh angka Rp. 23.000/kg dengan puncak tertinggi pada minggu IV Desember 2021 yang mencapai Rp.26.900/kg.Syailendra menambahkan, upaya yang telah dilakukan Kemendag untuk menjaga stabilitas harga telur ayam ras dengan menyediakan harga jagung pakan sesuai aturan pemerintah, yakni sebesar Rp.4.500/kg. Bantuan ini targetnya adalah peternak ayam petelur dalam skala mikro kecil."Bantuan ini diharapkan dapat mengurangi beban biaya produksi peternak layer dengan harapan pasokan dan harga telur ayam dapat menjadi stabil," ujar Syailendra.Namun, bantuan tersebut dilakukan pada tahun 2021. Hingga berita ini di rilis, Kemendag belum mengumumkan upaya-upaya yang dilakukan untuk menstabilkan harga telur di tahun 2022.
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel Follow