Kabar Trenggalek - Tercatat 167 Pelajar Trenggalek yang kehilangan orang tuanya karena Covid-19. Oleh karena itu, Dinas Sosial (Dinsos) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Trenggalek inisiasi Gerakan Asuh Anak, Jumat (27/08).
Gerakan Asuh Anak diinisiasi Dinsos Trenggalek karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Trenggalek tidak menjangkau hak asuk anak.
Berkaitan dengan gerakan asuh anak Ratna Sulistyowati Kepala Dinas Sosial PPPA Trenggalek, memberi penejasan seperti berikut:
Daftar Isi [Show]
1. Perjalanan Data
Dinas Kesehatan akan menyetorkan data hak asuh anak yatim yang kehilangan orang tua karena Covid-19 nanti kepada Dinas Sosial. Selanjutnya akan di-tracing Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
"Lalu kami tracing ke Dispenduk untuk melihat jumlah anak dalam satu Kartu Keluarga. Kemudian kami input kedalam aplikasi," kata Ratna dalam sambungan telepon.
2. Kategori Hak Asuh Anak
Kategori hak asuh anak, mulai dari umur 0 bulan dan sampai duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) menjadi satu. Kemudian untuk anak yang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) menjadi satu bagian.
"Jadi memang macam-macam anak di dalamnya. Untuk saat ini dalam rencana aplikasi hak asuh tersebut akan kami kategori sedemikian rupa dalam bangku sekolahnya," ungkap Ratna.
3. Besaran Tanggungan Relawan Terhadap Hak Asuh Anak
Relawan Gerakan Asuh Anak akan memberikan transfer terhadap anak tersebut dalam setiap bulannya. Untuk kategori nol bulan sampai dengan duduk di bangku SD kurang lebih Rp. 200 ribu dalam satu bulan.
Sedangkan, kategori SMP sampai SMA, relawan dalam setiap bulannya memberikan hak asuh terhadap anak kurang lebih Rp. 300 ribu.
"Aplikasi nanti akan terdata secara rinci. Mana anak yang belum mendapatkan hak asuh dari relawan dan mana yang belum bisa kita deteksi dalam aplikasi," terang Ratna.
4. Bagaimana Cara Transfernya terhadap Gerakan Asuh Anak?
Aplikasi gerakan asuh anak nanti sudah menyertakan nomor rekening di dalam aplikasi. Pada saat ini masih mengupayakan pembuatan nomor rekening.
"Saat ini masih dalam pembuatan nomor rekening. Nantinya rekening akan kami serahkan setiap bulannya terhadap anak tersebut. Dan juga kami akan membuat sekretariatan untuk Gerakan Asuh Anak, biar memudahkan langkah ini," ujar Ratna.
Seperti itu kurang lebihnya terkait rencana pembuatan aplikasi Gerakan Asuh Anak di Trenggalek.
Sebagai tambahan informasi, pelajar yang kehilangan orang tuanya karena Covid-19 kategori menduduki bangku perkuliahan, saat ini masih dalam proses koordinasi dengan kampus yang bisa bekerjasama dalam mengakomodir hak asuh anak.
Melalui Gerakan Asuh Anak ini, Ratna berharap supaya tidak ada anak yang putus sekolah karena faktor kehilangan orang tuanya karena Covid-19.