Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Habis Eksposisi Terbitlah Sampah

Kubah Migunani
Opini oleh: Shofy Khamdanul Huda*Event Eksposisi di Kecamatan Durenan yang digelar di Lapangan Durenan pada tanggal 24 - 26 Agustus 2023 telah usai. Gelaran eksposisi pada tahun ini seperti mengobati rasa haus hiburan masyarakat Kecamatan Durenan dan sekitarnya.Hal itu diakibatkan setelah adanya pandemi Covid-19 dengan tidak diperbolehkannya segala bentuk hiburan yang mampu menghadirkan banyak massa untuk berkumpul. Termasuk Eksposisi yang biasa diselenggarakan tiap bulan Agustus di lapangan Durenan harus ditiadakan mulai tahun 2020 - 2022 kemarin.Event eksposisi yang diselenggarakan selama 3 hari kemarin memang berlangsung meriah dan mampu menggerakkan ekonomi rakyat Durenan. Banyak pelaku usaha mikro maupun pelaku usaha dadakan yang berjualan di area Lapangan Durenan dan sekitarnya. Ini menjadi berkah dalam usaha menjual dagangan dan jasa mereka.Tapi di balik kemeriahan acara tersebut, ada dampak kurang menyenangkan bagi lingkungan yaitu sampah yang berserakan di area Lapangan Durenan dan sekitarnya.Terpantau sampai hari ini Senin, 28 Agustus 2023 atau 2 hari setelah event selesai, sampah begitu banyak berserakan dan seperti tidak ada usaha dari pemangku kebijakan maupun masyarakat setempat untuk membersihkan sampah tersebut.Padahal, selain tidak sedap dipandang mata, dampak dari sampah tersebut sangatlah berbahaya bagi lingkungan. Apalagi sampah tersebut didominasi oleh sampah plastik.Seperti kita semua tahu, sifat sampah plastik tidak mudah terurai, proses pengolahannya menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik, butuh waktu sampai ratusan tahun bila terurai secara alami.Tapi memang kejadian seperti ini sudah jamak terjadi di lingkungan kita. Setiap selesai event keramaian, pasti tidak ada yang memperhatikan masalah sampah yang ditimbulkan.Menurut data terbaru dari World Bank, negara Indonesia masuk dalam lima negara penyumbang sampah plastik terbanyak di dunia. Indonesia memproduksi sampah plastik sebanyak 65,2 juta ton per tahunnya.Tak hanya itu, Indonesia berada di urutan kelima sebagai negara penyumbang sampah plastik di Samudra Pasifik, dengan total sampah yang dihasilkan sebanyak 56,3 juta ton per tahun. Artinya, sampah plastik kita sebagian besar berakhir dibuang ke lautan, mencemari lingkungan serta organisme yang ada di laut.Melihat fakta tersebut, masalah sampah tidak bisa kita anggap remeh dan perlu perhatian serta penanganan yang serius dari kita semua.*Shofy Khamdanul Huda adalah pemerhati lingkungan. Warga Dusun Tawing, RT 32 RW 09, Desa Ngadisuko, Kecamatan Durenan, Trenggalek.Catatan Redaksi:Opini kolumnis ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi kabartrenggalek.com.
Kopi Jimat

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *