Langit Kecamatan Karangan Jumat itu mendung, seperti sedang berembuk, apakah akan menumpahkan hujan atau sekadar menggertak saja. Tapi semangat para pejuang demokrasi di Karangan tak terpengaruh. Di halaman kantor kecamatan, Forkopimcam, PPK, dan sekretariatnya sudah siap. Pak Herman, Kasi Trantib Kecamatan Karangan, turut hadir dengan wajah serius tapi penuh antusias.
Pukul 13.00 WIB, apel pemberangkatan digelar. Dua armada—satu pickup dengan soundsystem yang gagah dan satu mobil dinas kecamatan—berdiri tegak. Pickup itu bukan sembarang pickup, tapi “siar keliling” yang siap menabuh genderang demokrasi. Dengan pengeras suara yang memekikkan informasi, mereka akan menyusuri desa-desa, membawa pesan penting: Pilkada 2024 sudah di depan mata, jangan lupa memilih!
Rute ledang hari itu dimulai dari Desa Kayen, wilayah paling barat Kecamatan Karangan. Pickup dan mobil dinas berjalan beriringan, seperti duet yang harmonis. Dari Kayen, rombongan bergerak ke timur melewati Sukowetan dan Jariprahu. Jalanan berkelok, persawahan menghijau, warga melongok dari depan rumah.
Di tiap tikungan, pengeras suara menggaungkan pesan: “Bapak Ibu warga masyarakat karangan, Pilkada Serentak 2024, 27 November, mpun katalumpen tindak datengTPS. Monggo nyalurne hak pilih panjenengan, sampun ngantos golput!” Untaian kata-kata yang sederhana, tapi nyaring menembus pagar-pagar bambu dan jendela rumah warga.
Ketika sampai di Desa Ngentrong, hujan mulai turun. Rintiknya kecil, seperti sekadar menggoda. Namun, seperti biasa, hujan di bulan November seringkali berubah pikiran. Dalam sekejap, deras mengguyur, membuat rombongan ledang terpaksa memperlambat laju. Tapi, semangat para peserta tetap stabil. Pickup tetap berjalan, speaker tetap bersuara. Jika air hujan berani menetes, maka semangat demokrasi lebih berani menyala.
“Dengan pengeras suara ini, banyak warga yang akhirnya keluar rumah,” ujar Firda salah satu anggota PPK sambil tersenyum puas. Meski basah, pesan tetap sampai.
Di tengah guyuran hujan, rombongan terus mengingatkan warga tentang pentingnya menggunakan hak suara. “Pilihlah pemimpin yang terbaik. Jangan golput, karena masa depan daerah ada di tangan kita,” begitu suara di speaker, terdengar bersahaja tapi tegas.
Antusiasme yang Menghangatkan
Dari Ngentrong, ledang melanjutkan perjalanan, menyelesaikan rute yang dirancang sedemikian rupa agar menjangkau sebanyak mungkin warga. Meski hari itu langit tidak terlalu bersahabat, warga Karangan menyambut hangat. Ada yang melambaikan tangan, ada yang sekadar mengangguk. Tapi yang pasti, pesan sudah didengar.
Pukul 16.00 WIB, rombongan kembali ke kantor kecamatan. Meski basah kuyup, senyum tak luntur dari wajah peserta ledang. Pak Herman, dengan jas hujan yang masih basah, berkomentar, “Ini cara yang efektif. Langsung menyentuh warga. Harapannya, partisipasi pemilih di Karangan bisa meningkat.”
Harapan dari Tengah Hujan
Kegiatan ledang ini membuktikan bahwa sosialisasi Pilkada tidak harus mahal, tapi harus nyata. Dengan memanfaatkan pickup sederhana dan pengeras suara, PPK Karangan berhasil mendekati warga, meski hanya lewat jalanan desa. Semangat para peserta—dan antusiasme warga—menjadi bukti bahwa demokrasi adalah kerja bersama.
Dan seperti pesan yang disampaikan sepanjang jalan: “Datanglah ke TPS, gunakan hak pilih Anda.” Semoga, meski langit kadang mendung, semangat warga Karangan tetap terang.