Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Gempa Bumi di Kabupaten Malang Terasa sampai Trengggalek

Kubah Migunani
Kabar Trenggalek - Gempa bumi di Kabupaten Malang terasa sampai Trenggalek. Tepatnya, gempa bumi terjadi di barat daya Kabupaten Malang. Menurut pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut terjadi pukul 09:21 WIB, Jumat (22/10/2021).BMKG mencatat, koordinat gempa itu ada pada 8.84 Lintang Selatan (LS) - 112.51 Bujur Timur (BT) atau di 78 km Barat Daya Kabupaten Malang, Jawa Timur.BMKG juga mencatat, Gempa tersebut berkekuatan Magnitudo 5.3 dengan kedalaman 33 kilo meter. Gempa itu juga tidak berpotensi tsunami.Gempa terasa selama kurang lebih dua menit, mulai pukul 09:21 WIB sampai 09:24 WIB. Meskipun gempa hanya sebentar dan tidak berpotensi tsunami, BMKG menyarankan supaya masyarakat tetap berhati-hati dengan gempa susulan.Baca juga: Pemuda Trenggalek Mengumpulkan Minyak Jelantah Jadi Rupiah“Hati-hati terhadap gempa susulan yang mungkin terjadi,” tulis BMKG.BMKG mengingatkan masyarakat dan pemerintah untuk siap siaga jika terjadi gempa bumi maupun tsunami. Hal itu dijelaskan dalam Panduan Langkah Evakuasi Darurat Peringatan Dini Tsunami dalam Situasi Covid-19.BMKG menjelaskan, apabila dalam kondisi darurat Covid-19 ini terjadi gempa bumi yang berpotensi tsunami, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan pemerintah daerah perlu menerapkan langkah khusus terkait penyiapan evakuasi masyarakat. Evakuasi tsunami harus diutamakan untuk menyelamatkan jiwa masyarakat.Baca juga: Mayat Remaja Laki-Laki Ditemukan Mengapung di Perairan Pantai Prigi TrenggalekJika masyarakat merasakan goncangan yang kuat atau gempa yang berayun lemah tapi lama, BMKG menyarankan masyarakat agar segera melakukan evakuasi mandiri menuju Tempat Evakuasi Sementara (TES).TES merupakan tempat aman yang sudah ditetapkan sebagai lokasi evakuasi tsunami. Seperti dataran tinggi, dataran/hamparan yang jauh dari pantai, atau gedung/bangunan yang sudah disepakati sebagai tempat evakuasi yang aman.Setelah ancaman tsunami berakhir, maka dengan arahan dan petunjuk dari pihak berwenang, masyarakat dapat pindah menuju Tempat Evakuasi Akhir (TEA), atau jika tidak terjadi tsunami masyarakat bisa kembali ke rumah.“Jika masyarakat harus tinggal di TEA lebih lama, pihak berwenang harus memberikan dukungan fasilitas dan medis yang lebih baik,” jelas BMKG.
Kopi Jimat

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *