KBRT - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menggelar rapat bersama jajaran di Gedung Smart Center Menggandeng Arsitektur Landscape jebolan Singapura dan Inggris Bupati Trenggalek ini mencoba menyusun tata kota yang diharapkan mampu mewujudkan Trenggalek memiliki daya saing kolektif.
Tidak ingin asal comot atau menjiplak daerah lain, harapannya pembangunan Trenggalek kedepan semakin terarah. "Kami melakukan rapat sinkronisasi pembangunan jangka panjang dalam upaya mencapai cita-cita Net Zero Carbon. Mungkin secara kewenangan saya hanya mengawal lima tahun kedepan. Namun secara dokumen kita punya perencanaan hingga tahun 2045," tuturnya.
Lanjutnya, cita-cita Trenggalek adalah Net Zero Carbon, kemudian secara ekonomi Mas Ipin ingin bisa high income. Kemudian memiliki daya saing yang kolektif. Untuk menggapai Net Zero Carbon, kata Mas Ipin harus menciptakan walkable city, kota yang berkelanjutan, Green Economic dan yang lainnya.
“Secara ekonomi kita harus bisa menarik orang untuk mau berinvestasi, menarik yang di dalam untuk bisa kerja. Maka dari itu perlunya kita membuat perencanaan tata kota yang baik,” paparnya.
Qintharra U. Yassifa, Arsitek Landscape jebolan internsional ini menegaskan, dia melakukan berbagai kegiatan seperti halnya penelitian guna mendampingi Kabupaten Trenggalek menyusun tata kotanya dengan baik.
Ditanya konsep, perempuan yang akrab disapa Qintharra ini mengatakan "untuk konsepnya kita lebih mementingkan Net Zero Carbon dimana arah pembangunan Trenggalek lebih kepada Smart City Hub," tandasnya.
Kabar Trenggalek - Lingkungan
Editor:Zuhri