Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini

Press ESC / Click X icon to close

Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini
LoginKirim Artikel

Gurun Sahara Ternyata Dulunya Hijau Dan Subur

  • 19 Nov 2025 09:00 WIB
  • Google News

    KBRT - Gurun Sahara, tempat yang dikenal sebagai wilayah terpanas di dunia dengan lingkungan yang gersang dan penuh pasir. Ternyata dulunya merupakan sebuah padang rumput hijau yang sangat subur. Lantas, kenapa gurun berubah menjadi gersang?

     

    Sebagian dari kalian mungkin belum tahu, wilayah yang kita kenal sangat gersang dan jauh dari kata kehidupan tersebut, ternyata dulunya merupakan padang rumput hijau dan pepohonan, yang memiliki danau serta hewan liar di dalamnya. Hal ini, diperkirakan terjadi sekitar 14.500 hingga 5.000 tahun yang lalu.

     

    Berdasarkan sebuah temuan DNA dari dua jenazah perempuan, yang diperkirakan hidup sekitar 7.000 tahun lalu. Ternyata, Gurun Sahara juga dihuni oleh sekelompok manusia misterius yang pernah hidup disana.

     

    Sekelompok tim peneliti internasional dari Max Planck Institute, yang dipimpin oleh Johannes Krause, berhasil meneliti gnome dari dua individu yang ditemukan di Takarkori. Jenazah tersebut, secara alami mengalami proses mumifikasi, dan diyakini sebagai sisa mumi manusia tertua yang pernah ditemukan.

     

    "Pada saat itu, Takarkori adalah sabana subur dengan danau di sekitarnya, tidak seperti lanskap gurun kering saat ini," Ujar Krause

     

    Selain itu, dalam gua tersebut juga ditemukan berbagai artefak seperti alat batu, gerabah, anyaman, hingga patung kecil. Hal ini, menandakan bahwa sekelompok manusia misterius yang telah hidup lama di Sahara, merupakan para pengembala yang maju.

     

    Namun, berdasarkan penelitian genetis, para manusia tersebut, menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka  terisolasi hingga akhir dari peradaban mereka. Menurut penelitian tersebut, DNA manusia purba tersebut nyaris tidak mengandung pengaruh Neanderthal seperti yang umum ditemukan pada populasi luar Afrika.

     

    Hal ini, menunjukkan bahwa mereka sangat jarang atau bahkan tidak pernah melakukan kontak fisik dengan dunia luar.

     

    “Takarkori mewakili jejak keberagaman genetik manusia yang pernah berkembang di Afrika Utara puluhan ribu tahun lalu, dan sebagian dari warisan genetik mereka masih bertahan pada populasi di Afrika Utara hari ini,” Jelas Krause.

     

    Adanya penemuan ini, menjadi gambaran bagi kita bahwa dunia memiliki sejarah yang sangat panjang. Sejarah panjang dari Gurun Sahara, membuktikan bahwa di balik gurun yang kering dan gersang, ternyata pernah tersembunyi sebuah padang tanah hijau yang diisi oleh peradaban manusia purba yang sangat unik.

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.
    Dukung Kami

    Kabar Trenggalek - Edukasi

    Editor:Zamz