KABARTRENGGALEK.com - Syah Natanegara, Wakil Bupati Trenggalek, menjawab kritik dari Fraksi-Fraksi DPRD Trenggalek dalam Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tahun anggaran 2020 melalui Rapat Paripurna DPRD (17/06).
Catatan dan pertanyaan kritik dari Fraksi-Fraksi DPRD berkaitan dengan pelaksanaan Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Beberapa di antaranya pertanyaan mengenai refocusing anggaran untuk Covid-19. Kemdian, ada kritik tentang kurang maksimalnya sumber pendapatan asli daerah.
"Semua rata-rata mengkritisi tentang pendapatan daerah. Kita dianggap kurang maksimal," ujar Syah Natanegara.
Syah Natanegara menjelaskan, refocusing anggaran untuk Covid-19 akan digunakan sebagai peningkatan layanan kesehatan, peningkatan daya tahan UMKM dan bantuan sosial kepada masyarakat Trenggalek. Sedangkan untuk kurang maksimalnya pendapatan asli daerah, Syah Natanegara mengatakan, pihaknya akan berusaha mengoptimalkan kembali sumber sumber pendapatan asli daerah.
"Hari ini saya menyampaikan jawaban atas pandangan umum Fraksi-Fraksi. Terus, alhamdulillah kita mendapat dukungan penuh dari semua Fraksi yang ada di DPRD Kabupaten Trenggalek untuk bisa bersinergi bersama sama membangun Trenggalek lebih baik lagi," ujar Syah Natanegara. usai mengikuti sidang paripurna DPRD.
Ketika ditanyai mengenai Sisa Lebih Anggaran Tahun Berkenaan (SILPA) yang cukup besar, Syah Natanegara mengaku bahwa hal itu disebabkan oleh situasi pandemi. "Dalam situasi pandemi atau situasi tidak normal, ada beberapa kontrak yang tidak terlaksana. Terus ada nilai tawar dibawah HPS (Harga Perkiraan Sendiri). Namun, semua masih dibatas kewajaran dan kita mendapat opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian)," jelas Syah Natanegara.
"Semua bisa menerima dan menyadari di situasi pandemi ini mungkin tidak bisa berjalan seperti biasanya," ujarnya.