KBRT - Angkutan umum yang biasa disebut colt di kawasan Trenggalek sudah menjadi transportasi andalan masyarakat Trenggalek sejak dahulu. Namun, akhir-akhir ini eksistensi colt di Trenggalek sedikit redup.
“Sekarang ini penumpang nyetop di jalan itu jarang sekali,” ujar Sopiyan sopir angkutan umum rute Durenan-Prigi saat dikonfirmasi Kabar Trenggalek, Jumat (14/02/2025).
Jumlah penumpang yang naik angkutan dalam sekali PP (Pulang-Pergi) di waktu sekarang dapat dihitung jari. Rata-rata penumpang dalam sekali PP berjumlah kurang lebih 5 penumpang saja.
“Jumlah penumpang itu sekarang relatif, kalau di rata-rata dalam sekali PP ya paling 5 penumpang dapat,” ujarnya.
Sepinya jumlah penumpang pada angkutan umum jurusan Durenan-Prigi ini sedikit banyak dapat tertutupi dengan adanya pasar-pasar di sekitar Watulimo. Para pedagang yang pergi dan pulang dari pasar masih menjadi pelanggan angkutan di Trenggalek.
Faktor banyaknya populasi sepeda motor di masyarakat serta kemajuan teknologi dipicu menjadi penyebab sepinya angkutan di Trenggalek.
Bahkan anak sekolah yang dahulu menjadikan angkutan umum sebagai andalan sarana transportasi ketika pergi dan pulang dari sekolah sekarang bisa dikatakan sudah jarang.
“Kalau musim pasaran itu kita sedikit terbantu, seperti kita bisa fokus mencari penumpang di sekitar pasar biasanya relatif mudah,” ujarnya.
Saat ini tarif angkutan rute Durenan sampai dengan Prigi rata-rata dibanderol sekitar Rp 20.000 yang tentunya tarif juga menyesuaikan jauh dekatnya jarak tujuan.
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor:Zamz