KBRT - Dalam Podcastnya bersama Kemal Palevi dr. Tirta telah membeberkan alasan kenapa kita tidak boleh makan di atas jam 7 malam.
Dalam podcast tersebut, Kemal Palevi menjelaskan bahwa ternyata chef Chitra memiliki lima tips dalam menjaga kesehatan. Salah satu tips yang cukup menjadi sorotan, adalah peraturan untuk tidak makan malam lebih dari jam 7 malam.
Menanggapi tips tersebut, dr. Tirta menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan hal yang sudah cukup lama di perdebatkan. Namun, terdapat alasan pro mengenai peraturan untuk tidak makan lebih dari jam 7 malam
“Kenapa kok makan jam 7 tidak boleh? ada alasan pro nya. Pro nya adalah, semakin malam kita makan itu akan meningkatkan resiko resistensi insulin. nomer 2 karena pencernaan nya tetap ada tapi menggangu kualitas tidur” Ucap dr. Tirta
Beliau juga menambahkan, ketika makan dimalam hari akan membuat organ pencernaan kita aktif kembali dan membuat kualitas dari tidur kita menjadi berantakan.
“Jadi yang harusnya organ pencernaan kita itu energinya berkurang karena kita kosong, dengan kita memberikan makanan saat malam, itu akan aktif lagi sehinggakualitas tidur kita akan berantakan” tambahnya
Dr, Tirta juga menjelaskan bahwa hal-hal yang dia jelaskan tadi juga memiliki sisi kontra.
“kontranya adalah, yang membuat obesitas itu bukan hanya makan di jam berapa, tapi komposisi di satu harian” Jelas nya
Dalam penjelasan nya, beliau juga mengatakan penyebab lapar yang terjadi di atas jam 7, juga bisa disebabkan oleh enzim ghrelin yang menipu. Beliau mengatakan, cara mengatasi lapar di atas jam 7 kalian bisa ngemil makanan berprotein, seperti daging ayam, telur, dan yang lainnya.
Mendekati akhir pembahasan, Dr. tirta juga menambahkan bahwa dia sering melakukan edukasi untuk tidak makan lebih dari jam 10 malam karena dapat menyebabkan resiko resistensi insulin.
Dari pembahasan podcast ini, dapat kita simpulkan bahwa Bukan tidak boleh makan di atas jam 7 malam. Namun, mengkonsumsi makanan berat seperti karbo di atas jam 7 malam dapat meningkatkan resistensi insulin.
Kalian, masih dapat mengkonsumsi makanan tersebut, selama masih dalam batas wajar atau tidak terlalu sering. Selain itu, kalian dapat mengkonsumsi makanan pengganti yang lebih ringan seperti daging ayam ataupun telur.
Kabar Trenggalek - Edukasi
Editor:Zamz












