Daftar Isi [Show]
Makna Doa Selamat Sapu Jagat
Menurut Ibnu Katsir, doa sapu jagat berisi kebaikan dunia secara keseluruhan dan dihindarkan (selamat) dari segala hal-hal buruk. Doa ini juga merangkum permohonan kebaikan yang lebih mulia, yakni kebaikan pada kehidupan akhirat.Dalam Syarkh Sahih Muslim (Rumaysho, 2014), Imam Nawawi memaparkan pengertian doa tersebut:وَأَظْهَرُ الْأَقْوَال فِي تَفْسِير الْحَسَنَة فِي الدُّنْيَا أَنَّهَا الْعِبَادَة وَالْعَافِيَة ، وَفِي الْآخِرَة الْجَنَّة وَالْمَغْفِرَة ، وَقِيلَ : الْحَسَنَة تَعُمّ الدُّنْيَا وَالْآخِرَة .Latin: Wa azharu al-aqwali fi tafsiri al-hasanati fi ad-dunya annaha al-'ibadah wal-'afiya, wa fi al-akhirati al-jannata wal-maghfirah, wa qeela: al-hasanah tu'ammu ad-dunya wal-akhirah.Artinya: “Pendapat yang lebih tepat mengenai tafsiran ‘kebaikan di dunia’ adalah ibadah dan ‘afiyah (kesehatan). Sedangkan ‘kebaikan di akhirat’ adalah surga dan ampunan Allah. Ada juga ulama yang mengatakan bahwa kebaikan di situ mencakup umum untuk seluruh kebaikan di dunia dan akhirat.” [Syarh Shahih Muslim, 17: 13].Ibnu Katsir dalam _Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim_ juga menambahkan makna doa selamat sapu jagat sebagai berikut:"Adapun kebaikan di akhirat yang diminta dalam do’a ini tentu saja lebih tinggi dari kebaikan di dunia yaitu dimasukkannya ke dalam surga, dibebaskan dari rasa khawatir (takut), diberi kemudahan dalam hisab (perhitungan amalan) di akhirat, serta berbagai kebaikan akhirat lainnya.Adapun permintaan diselamatkan dari siksa neraka mengandung permintaan agar kita dibebaskan dari berbagai sebab yang menjerumuskan ke dalam neraka yaitu dengan dijauhkan dari berbagai perbuatan yang haram dan dosa, dan diberi petunjuk untuk meninggalkan hal-hal syubhat (yang masih samar/abu-abu) dan hal-hal yang haram.” [Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 2: 122].*Keutamaan doa sapu jagat apabila diamalkan*Banyak ulama Islam yang menjelaskan keutamaan doa sapu jagat. Referensi dapat ditemukan dalam karya-karya ulama terkemuka seperti Ibnu Qayyim al-Jawziyyah, Imam Nawawi, dan lainnya.Hadits-hadits Rasulullah SAW yang mencakup doa sapu jagat dapat ditemukan dalam kitab-kitab hadits seperti Sahih Bukhari, Sahih Muslim, dan kitab-kitab hadits lainnya.Doa sapu jagat memiliki keutamaan besar dalam Islam karena mencakup permohonan keberkahan dan perlindungan dari segala keburukan. Beberapa keutamaan doa sapu jagat antara lain:1. Perlindungan atau Keselamatan dari Bahaya
Doa sapu jagat mencakup permohonan perlindungan dari segala bentuk bahaya, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Dalam praktek doa ini, terkandung harapan untuk terhindar dari berbagai bentuk ancaman dan rintangan yang mungkin menghadang individu dalam kehidupan sehari-hari.Konsep memohon perlindungan dalam doa sapu jagat dapat ditemukan dalam ajaran Islam yang menekankan pentingnya mengandalkan Allah dalam segala hal. Dalam Al-Qur’an, Allah menyebutkan bahwa Dia adalah Pelindung dan Penyelamat bagi mereka yang beriman. Permohonan perlindungan dalam doa sapu jagat mencerminkan kesadaran akan ketidakpastian hidup dan ketergantungan mutlak pada Allah.2. Dianugerahi Kebaikan Dunia serta Akhirat
Doa sapu jagat dalam tradisi Islam diyakini membawa anugerah kehidupan baik di dunia maupun di akhirat, terkait dengan beberapa prinsip keagamaan dan spiritual.Anas bin Malik dalam Shahih al-Adabil Mufrad dikisahkan pernah mendoakan banyak orang yang mendatanginya dengan doa sapu jagad. Setelah berdoa, Anas bin Malik berkata “Seandainya kalian telah dianugerahi ini, sungguh kalian telah dianugerahi kebaikan dunia dan akhirat”.3. Dijauhkan dari Siksa Neraka
Doa sapu jagat secara tekstual mencakup permohonan perlindungan dari siksa neraka. Dalam doa ini, individu memohon kepada Allah untuk terhindar dari azab yang ditetapkan bagi mereka yang melakukan perbuatan dosa.Dalam tafsir Ibnu Katsir, dijelaskan bahwa lafadz وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ merupakan permintaan hamba agar dilindungi dari siksa neraka sekaligus menunjukkan bahwa dirinya memohon segala sebab agar dirinya dijauhkan dari siksa neraka dipermudah oleh Allah, yaitu dengan menjauhi segala bentuk keharaman, dosa dan meninggalkan perkara yang syubhat (samar hukumnya).Waktu-Waktu yang Tepat dalam Mengamalkan Doa
Doa selamat yang ringkas dan sederhana ini dianjurkan diamalkan secara rutin. Pembacaan doa dapat dilakukan di segala kondisi sesuai dengan syari'at.Pengamalan doa selamat secara rutin di berbagai kondisi sesuai dengan sabda Rasulullah dalam hadits riwayat At-Tirmidzi:"Barangsiapa dimudahkan baginya untuk berdoa, maka terbukalah baginya pintu rahmat, dan tidaklah Allah dimintai sesuatu yang paling Dia suka selain permintaan afiyah (perlindungan dan kesejahteraan) bagi seorang hamba."[HR At-Tirmidzi].Namun, terdapat pula waktu-waktu terbaik dalam membaca doa sapu jagat. Adapun waktu-waktu yang dimaksud ialah sebagai berikut:1. Ketika Adzan Berkumandang
Dalam hadits sahih riwayat Abu Daud, Rasulullah menganjurkan untuk berdoa di saat adzan. Sebab, saat adzan merupakan salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa.Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:ثنتان لا تردان أو قلما تردان الدعاء عند النداء وعند البأس حين يلحم بعضهم بعضاArtinya: "Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang”. [HR. Abu Daud, 2540].Dianjurkan membaca doa ketika seseorang menjalankan thawaf, tepatnya saat berada di antara ar-Rukun al-Yamani dan al-Hajar al-Aswad. Dianjurkan pula membaca doa ketika seseorang telah selesai menunaikan rangkaian ibadah haji. Hal ini termaktub dalam hadits riwayat Abu Dawud.
3. Saat Tertimpa Musibah
Dalam kisah yang disebutkan oleh Anas bin Malik, Rasulullah pernah menjenguk seorang sahabat yang sakit. Rasulullah menganjurkan sahabat tersebut untuk membaca doa sapu jagat.أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَادَ رَجُلاً مِنَ الْمُسْلِمِينَ قَدْ خَفَتَ فَصَارَ مِثْلَ الْفَرْخِ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « هَلْ كُنْتَ تَدْعُو بِشَىْءٍ أَوْ تَسْأَلُهُ إِيَّاهُ ». قَالَ نَعَمْ كُنْتُ أَقُولُ اللَّهُمَّ مَا كُنْتَ مُعَاقِبِى بِهِ فِى الآخِرَةِ فَعَجِّلْهُ لِى فِى الدُّنْيَا. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « سُبْحَانَ اللَّهِ لاَ تُطِيقُهُ – أَوْ لاَ تَسْتَطِيعُهُ – أَفَلاَ قُلْتَ اللَّهُمَّ آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ قَالَ فَدَعَا اللَّهَ لَهُ فَشَفَاهُLatin: "Anna Rasulallah -sallallahu 'alayhi wa sallam- 'aada rajulan minal-muslimiina qad khafata fasaara mithlal-farshi faqaala lahu Rasulullah -sallallahu 'alayhi wa sallam- 'Hal kunt taddu'u bishayin aw tas'aluhu iyyaahu?' Qaala na'am, kuntu aquulu, 'Allahumma maa kuntamu'aqibi bihi fid-dunyaa fa'ajjilhu lii fid-dunyaa.' Faqaala Rasulullah -sallallahu 'alayhi wa sallam- 'Subhanallah, laa tuteeqqahu (aw laa tastati'u) afala qulta: 'Allahumma aatinaa fid-dunyaa hasanah, wa fil-aakhirati hasanah, wa qinaa 'adhaaban-naar.' Qaala fada'a Allaha lahu fashafaa."Artinya:“Sesungguhnya rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menjenguk seorang sahabat yang telah kurus bagaikan anak burung (karena sakit). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya, “Apakah kamu berdo’a atau meminta sesuatu kepada Allah?” Ia berkata, “Ya, aku berdo’a/meminta kepada Allah, “Ya Allah siksa yang kelak Engkau berikan kepadaku di akhirat segerakanlah untukku di dunia.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Subhanallah, kamu tidak akan mampu menanggungnya. Mengapa kamu tidak mengucapkan, “Ya Allah berikan kepada kami di dunia kebaikan dan di akhirat kebaikan dan peliharalah kami dari adzab Neraka.” Maka orang itupun berdo’a dengannya. Allah pun menyembuhkannya.” [HR Muslim].Kabar Trenggalek - Edukasi