Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Demokrasi Kudu Berjalan Sehat, GMNI Trenggalek: Tiga Poros Lebih Baik

Bola Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada ) 2024 di Trenggalek 27 November 2024 terus bergulir. Indikator demokrasi sehat mulai dihembuskan dengan adanya poros baru dalam perhelatan Pilkada, Jumat (31/05/2024).Calon Independen mulai nampak geliat dalam Pilkada 2024. Partai Politik (Parpol) juga membuka penjaringan meski bursa Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) banyak peminat.Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Trenggalek mengungkapkan demokrasi kudu sehat. Berdasarkan kajiannya bahwa calon Independen, maupun Parpol harus memunculkan 3 poros di Pilkada."Dengan delapan parpol yang lolos ke parlemen, harusnya ada peluang besar untuk muncul tiga poros koalisi pengusung calon bupati dan wakil bupati (Cabup dan Cawabup)," terang Shodiq.Delapan parpol yang menduduki 45 kursi DPRD Trenggalek dari hasil Pemilu 2024 yakni PDIP memperoleh 13 kursi, PKB 11 kursi, PKS 6 kursi, Golkar 5 kursi, Gerindra 4 kursi, Demokrat 3 kursi, Hanura 2 kursi, PAN 1 kursi."Jika dilihat berdasarkan hasil rekapitulasi perolehan suara dan simulasi kursi Pemilihan Legislatif 2024, harusnya bisa terjadi tiga poros koalisi parpol pengusung pasangan calon," ucap Sodiq.Dari kajiannya, poros pertama ada di PDI Perjuangan, kedua PKB dimana kedua parpol tersebut bisa mengusung calon sendiri dan poros ketiga antara partai PKS, Gerindra, Demokrat dan Golkar."Bahkan sementara ini, hanya ada tiga nama bakal calon yang telah mendaftar ke parpol sebagai balon Bupati yakni Nur Arifin (incumbent) dan Mugianto anggota DPRD dari partai Demokrat, serta Cahyo Handriadi Calon Perseorangan" paparnya.Sodiq menegaskan Parpol harus menanamkan ideologi yang tidak serta merta ada kesepakatan yang mereka capai. Katanya dengan komposisi kursi diatas bisa memunculkan 3 poros bakal calon demokrasi trenggalek berjalan sehat."Besar harapan masyarakat agar bisa melihat pilkada tahun ini diwarnai oleh tiga pasangan calon, karena dengan adanya 3 poros terlihat bahwasannya Demokrasi di Trenggalek berjalan dengan sehat dan baik," tegasnya.Terlepas dari siapa yang akan terpilih menjadi pemimpin Trenggalek, rakyat tetap menghendaki terjadinya perbaikan di berbagai bidang kehidupan, terutama di sektor sosial dan ekonomi."Entah siapa nanti yang berkuasa dan memimpin Trenggalek harus berada dalam posisi nafas perjuangan rakyat kecil dan menanamkan ideologi marhaenisme," tandasnya.Sentilnya, jika Parpol di Trenggalek tak mampu membuat poros sendiri dalam Pilkada 2024. Maka pendidikan politik atau kader yang ia bentuk dalam roda Parpol bisa dikatakan gagal."Pendidikan politik berhasil itu melahirkan pemimpin yang mau dan selalu hadir dalam kontestasi politik, baik Pilkada, maupun Pileg," ujarnya.