Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Login ke KBRTTulis Artikel
ADVERTISEMENT
SABGamehouse

Demo Besar-besaran Akhir Agustus, Masyarakat Trenggalek Punya Sikap Berbeda

  • 02 Sep 2025 08:00 WIB
  • Google News

    KBRT - Gelombang demonstrasi yang merebak di sejumlah kota Indonesia pada akhir Agustus 2025 turut menjadi perhatian masyarakat Trenggalek. Isu kebijakan pemerintah, hingga kabar meninggalnya pengemudi ojek online saat aksi, menjadi pemicu mahasiswa dan masyarakat turun ke jalan.

    Di tengah derasnya arus informasi di media sosial, warga Trenggalek memiliki pandangan berbeda mengenai maraknya aksi tersebut.

    Bayu Teguh Prambudi (29), warga Desa Tawing, Kecamatan Munjungan, menilai aksi belakangan ini tampak terorganisir. Ia curiga aksi massa sudah didesain karena banyaknya kerusuhan yang terjadi.

    “Kalau saya tidak setuju, demo kali ini aneh seperti sudah didesain. Kerusuhan masif di beberapa daerah, dan pendemo seperti terlatih untuk melakukan kegiatan perusakan,” ujarnya.

    Bayu khawatir aksi besar-besaran yang terus berlanjut bisa berujung darurat militer. Menurutnya, tuntutan yang awalnya diarahkan pada kebijakan DPR kini justru bergeser.

    “Selain itu, kerusuhan ini juga mulai mengarah ke penjarahan. Takutnya kalau tempat seperti mal dan toko ikut dijarah dan rusak,” katanya.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Ia menilai banyak akun di media sosial justru menyebarkan provokasi. “Bagi saya demo ini sudah tidak murni. Lebih baik mundur sebentar supaya pihak yang memprovokasi capek sendiri,” lanjutnya.

    Berbeda dengan Bayu, Mohammad Ihyauddin (20), warga Desa Melis, Kecamatan Gandusari, beranggapan demonstrasi sah-sah saja dilakukan di Trenggalek. Asalkan, kata dia, aksi berjalan damai dan tuntutannya jelas.

    “Ya saya ada kekhawatiran bahwa aksi yang semula damai menjadi ricuh karena disusupi provokator. Ujungnya jadi merugikan banyak pihak,” ucap Ihyauddin.

    Sementara itu, Amirza Vitriany Ekasari (34), warga Desa Ngadirejo, Kecamatan Pogalan, menyebut demonstrasi tetap penting sebagai bentuk penyaluran aspirasi masyarakat. Namun, ia menekankan aksi jangan sampai disertai kerusuhan.

    “Demo itu bagus dan perlu, asalkan tujuannya jelas dan tidak ada kerusuhan atau perusakan,” ujarnya.

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.

    Kabar Trenggalek - Mata Rakyat

    Editor:Zamz