Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Dari Cilor hingga Cuanki: Filosofi Singkatan Nama Makanan Indonesia

Setiap makanan dan minuman yang kita nikmati sehari-hari ternyata memiliki cerita di balik namanya. Nama-nama ini bukan hanya sekadar sebutan, melainkan menyimpan makna yang mendalam dan penuh filosofi.

Dari hidangan tradisional hingga jajanan populer, banyak di antara nama-nama makanan ini yang mencerminkan kearifan lokal, cerita budaya, atau bahkan pesan moral yang ingin disampaikan oleh para leluhur.

Artikel ini akan mengajak Anda menelusuri makna unik di balik beberapa nama makanan dan minuman yang mungkin sering Anda jumpai, namun belum pernah Anda sadari artinya.

Bersiaplah untuk terkejut dan terhibur dengan kekayaan bahasa dan budaya yang terselip di dalam setiap gigitan dan tegukan!

  1. Perkedel: Persatuan kentang dan telur, menggambarkan bahan dasar utama perkedel yang terbuat dari kentang dan telur.
  2. Putu: Pencari uang tenaga uap, karena kue ini dimasak dengan cara mengukus menggunakan uap.
  3. Klepon: "Kanti lelaku pasti ana," dalam bahasa Indonesia berarti kalau mau berusaha pasti ada jalan keluar.
  4. Pancong: Pantatnya dicongkel, karena proses memasaknya melibatkan membalikkan atau mencungkil adonan dari cetakan.
  5. Cuanki: Cari uang jalan kaki, menggambarkan pedagang Cuanki yang biasanya menjajakan dagangannya dengan berjalan kaki.
  6. Ketoprak: Ketupat toge digeprek, mencerminkan komposisi utama makanan ini.
  7. Es Doger: Dorong gerobak, karena minuman ini sering dijajakan dengan cara mendorong gerobak.
  8. Kupat: "Ngaku lepat," yang berarti mengakui kesalahan, sering dikaitkan dengan tradisi Lebaran.
  9. Apem: Ampunan, berasal dari bahasa Arab "afwan" atau "affuwun" yang berarti maaf atau ampunan.
  10. Lemper: "Yen dielem atimu ojo memper," yang berarti ketika mendapatkan pujian, hati tidak boleh menjadi sombong.
  11. Lontong: "Olone dadi kothon," yang berarti kejelekannya sudah hilang.
  12. Cireng: Aci digoreng.
  13. Batagor: Bakso tahu goreng.
  14. Tumpeng: "Metu dalan kang lempeng," yang berarti hidup melalui jalan yang lurus, atau "yen kudu mempeng," artinya jika keluar harus bersungguh-sungguh dan semangat.
  15. Pempek: "Pek," diambil dari bahasa Tionghoa yang berarti panggilan kepada orang yang lebih tua.
  16. Lodeh: Terserah lo deh.
  17. Bir Pletok: Dinamakan pletok karena ketika disajikan dengan es batu, minuman ini menimbulkan suara "pletok."
  18. Es Selendang Mayang: Nama ini muncul karena tepung beras yang dibuat berlapis dan berwarna-warni seperti selendang.
  19. Es Buto Ijo: Karena warna hijau terang yang menyerupai buto ijo (raksasa hijau dalam mitologi Jawa).
  20. STMJ: Susu telur madu jahe.
  21. Basreng: Bakso goreng.
  22. Cimol: Aci digemo, berarti dibentuk bulat menggunakan tangan.
  23. Cilok: Aci dicolok.
  24. Cilor: Aci dan telur.
  25. Mendoan: "Mendo-mendo dipangan," artinya setengah matang dimakan.
  26. Jasuke: Jagung susu keju.
  27. Burjo: Bubur kacang hijau.

Adakah makanan khas dari daerahmu yang memiliki makna unik seperti di atas? Setiap daerah di Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang tidak hanya lezat, tetapi juga sarat dengan makna budaya. Bagikan cerita atau makna dari makanan khas di daerahmu yang mungkin belum banyak diketahui orang!

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *