Kendaraan berbahan bakar solar harus tahan untuk mobilitas tinggi. Karena, stok solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Trenggalek miliki stok terbatas.
Meski saat stok ada, satu hari habis disedot masyarakat yang mengisi BBM Solar. Hal itu diterangkan Mardianto Harahap, Direktur Utama PT Jwalita Energi Trenggalek (JET) Perseroda.
Mardianto mengaku, dalam satu minggu SPBU Trenggalek mendapatkan 2 kali kiriman bahan bakar solar. Setiap kiriman sebanyak 8.000 liter, sehingga setiap minggu SPBU milik perusahaan plat merah itu mendapat jatah 16 ton.
"Kalau kami [SPBU Trenggalek dekat Terminal Bus] mendapat jatah 16 ton, kemudian jatah orang berbeda di setiap SPBU," terangnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Jatah 16 ton tersebut tak sebanding dengan minat konsumen yang tinggi. Ketika stok solar baru datang, antrean membludak. Antrean itu meliputi pemilik truk angkutan, mobil, dan biasanya bus.
"Jadwal kedatangan biasanya di hari Senin dan Jumat, tinggal kami nebusnya kapan. Misal Senin datang, kami jual di hari Selasa," papar Mardianto.
Mardianto berharap masyarakat tetap bersabar, tertib, dan mengutamakan kendaraan-kendaraan prioritas. Seperti mobil ambulans, damkar, truk sampah, maupun mobil PLN.
"Jadi, kami menyisakan [space] lah, mobil-mobil yang sifatnya pelayanan seperti itu. Sehingga nanti saat mereka datang. Mereka masih bisa melayani masyarakat," tandasnya.