Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Negosiasi Ulet, Enam Tuntutan Aliansi Mahasiswa Trenggalek Akhirnya Terkabul

Kabar Trenggalek - Aliansi Mahasiswa Trenggalek turun kejalan untuk menyampaikan tuntutannya menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, Selasa (13/09/2022).Tak ayal demonstrasi yang tergabung dari organisasi Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Bem STKIP PGRI Trenggalek dan STIT Sunan Giri menyampaikan tujuh tuntutan di depan gedung DPRD.Negosiasi berjalan ulet saat pucuk pimpinan Trenggalek akan menandatangani tuntutan yang dibawa Aliansi Mahasiswa Trenggalek itu. Adu gagasan terjadi karena mahasiswa menuntut untuk segera menindaklanjuti."Kalau ini ditandatangani, kapan tuntutan ini dikirim, kami meminta DPRD Trenggalek untuk segera mengirim aspirasi masyarakat ke pucuk pimpinan, jangan dijadikan arsip," tegas Abdul Fatah, Ketua PC PMII Trenggalek.[caption id="attachment_20158" align=aligncenter width=1599]Aksi dorong motor oleh Aliansi Mahasiswa Trenggalek Aksi dorong motor oleh Aliansi Mahasiswa Trenggalek/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Tuntutan itu langsung ditanggapi Wakil Ketua DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi, dirinya menegaskan langsung mengirimkan surat tuntutan yang sudah menjadi aspirasi demonstran Aliansi Mahasiswa Trenggalek."Sekarang kami kirim, ayo perwakilan masuk untuk melihat proses kami mengirimkan tuntutan aksi," ujarnya.Sementara itu, Sigit Sumarsono, Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, membacakan enam tuntutan yang menjadi aspirasi masyarakat Trenggalek untuk menjadi tugas pemerintah daerah maupun pusat."Tolak kenaikan BBM bersubsidi, karena berdampak langsung kepada masyarakat ekonomi menengah kebawah dan menambah kesengsaraan warga Trenggalek," tegas Sigit.[caption id="attachment_20160" align=aligncenter width=1599]Teaterikal bagi Bansos dalam aksi tolak kenaikan harga BBM Teaterikal bagi Bansos dalam aksi tolak kenaikan harga BBM/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Lanjutnya, Pemerintah harus mengatur distribusi BBM Bersubsidi yang efektif dan merata kepada masyarakat dan tepat sasaran kepada berhak. Lalu, mendorong DPRD Trenggalek membentuk tim khusus dalam pengawasan problematika segala bentuk penyaluran bansos."Kemudian pemerintah harus menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi dan tidak kesulitan mencari pupuk," papar Sigit.Tuntutan kelima Aliansi Mahasiswa Trenggalek mengungkapkan DPRD harus tegas dalam melakukan pemulihan ekonomi pasca pandemi, tanaman porang yang digaungkan pemerintah sudah cukup bukti rakyat menjadi korban."Terakhir yang kami catat, tambahkan fasilitas SPBN agar nelayan bisa mendapatkan fasilitas BBM secara penuh, karena saat ini di SPBN hanya ada BBM jenis solar tidak ada jenis pertalite," tandas Sigit membacakan tuntutan aksi.