Trenggalek sepekan terakhir diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras. Menyikapi kondisi demikian masyarakat harus tetap waspada.
Kewaspadaan itu meliputi tentang kebencanaan dan kesehatan badan dari masyarakat. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Jawa Timur, menyampaikan hujan deras tersebut tergolong cuaca ekstrem.
Melalui edaran resminya, Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, menyampaikan potensi cuaca ekstrem tanggal 11-17 Februari 2023 mendatang.
Cuaca ekstrem ini terjadi karena adanya gelombang La Nina Lemah, gelombang Kelvin, dan Madden Julian Oscillation (MJO) di Jawa Timur yang berpotensi meningkatnya curah hujan, termasuk di Trenggalek.
Sunarto, Pelaksana tugas (plt) Dinas Kesehatan (Dinkes) Trenggalek, menanggapi cuaca ekstrem yang terjadi saat ini, adapun potensi penyakit yang bisa menjarah kala cuaca ekstrem.
"Prinsipnya saat cuaca hujan lalat agak tinggi, penyakit yang disebarkan oleh lalat diantaranya tipes dan diare. Antisipasinya, hidup sehat seperti cuci tangan," terangnya saat dikonfirmasi usai rapat Komisi IV di DPRD Trenggalek.
Selain itu, kata Sunarto, potensi penyakit lain adalah demam berdarah yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Antisipasinya dengan melakukan pembersihan di tempat yang berpotensi jadi sarang nyamuk diantaranya selokan dan bak air mandi.
"Kalau ada Kasus Luar Biasa (KLB) kami lakukan fogging untuk demam berdarah. Namun, untuk saat ini masih aman di Trenggalek, penyakit diare cukup stabil," tandasnya.