Warga Kelurahan Kelutan, Kecamatan Trenggalek, terdampak banjir akibat tanggul Sungai Ngasinan yang jebol. Hal ini disampaikan oleh Lurah Kelutan, Pamuji Rokhmat, pada Senin (16/12/2024).
Banjir tersebut merendam tujuh Rukun Tetangga (RT) dengan total 700 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 2.200 jiwa terdampak. Selain itu, sejumlah fasilitas umum, seperti sekolah dan kantor kepala desa, terpaksa menghentikan aktivitas karena turut terendam.
“Tadi ada warga, Sumini (60), dari RT 12 RW 05, yang membutuhkan bantuan perahu karet karena mengalami sesak napas. Saat ini, beliau telah dibawa ke rumah sakit,” ungkap Pamuji saat dikonfirmasi oleh Kabar Trenggalek.
Genangan air di Kelurahan Kelutan masih menunggu debit air Sungai Ngasinan menurun. Menurut Pamuji, terdapat perbedaan ketinggian sekitar 2 meter antara daratan dan sungai, sehingga aliran air dari pemukiman menuju sungai terhambat.
“Ketika debit air Sungai Ngasinan mulai surut, genangan air di pemukiman warga juga akan ikut berkurang,” jelasnya.
Lebih lanjut, Pamuji mengungkapkan bahwa kebutuhan mendesak warga saat ini adalah makanan siap saji, mengingat banyak dapur rumah warga yang terendam banjir sehingga aktivitas memasak tidak memungkinkan.
“Selain makanan, jika memungkinkan, warga juga membutuhkan tempat istirahat seperti kasur, karena sebagian kasur milik warga rusak akibat terendam banjir,” tambahnya.
Pamuji berharap banjir yang kerap melanda Kelurahan Kelutan ini dapat segera diatasi melalui langkah mitigasi yang tepat, salah satunya dengan menyediakan pompa untuk menyedot genangan air.
“Kedalaman genangan terparah berada di ujung barat, dengan kedalaman mencapai 1,5 meter,” tutupnya.
Editor:Bayu Setiawan
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel 
