Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Ciamiknya Mangrove Trenggalek, Gubernur Jawa Timur Bakal Adakan Festival Besar

Arena Parfum

Hutan Mangrove di Kota Alen Alen Trenggalek kini dilirik Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Karena, saat kunjungan Jumat (17/02/2023) lalu, dirinya langsung kesemsem. 

Hutan mangrove yang kaya dengan manfaat di wilayah pesisir Trenggalek itu kini bakal menjadi tuan rumah Festival Mangrove keempat dan terbesar di Jawa Timur. 

Festival Mangrove tersebut bakal digelar bulan Maret 2023 mendatang. Hal itu dikatakan Khofifah Indar Parawansa dan disetujui Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin. 

“Jadi kalau festival mangrove ya menanam mangrove, ya menyemai benih terutama kepiting, ikan dan kemudian hilirisasi dari produk mangrove,” kata Khofifah. 

Dalam festival ini, Khofifah tak hanya membahas soal pelestarian hutan mangrove saja. Dirinya turut mendorong supaya hilirisasi mangrove menjadi produk UMKM bisa lebih digencarkan.

Kata Khofifah, saat ini produk mangrove telah berkembang cukup variatif. Salah satunya adalah bahan warna untuk batik yang berasal dari pohon mangrove dan kue-kue yang berbahan dasar tepung mangrove.

“Bukti ini meyakinkan bahwa ada nilai tambah ekonomi dari mangrove bisa dirasakan oleh masyarakat ketika ada penguatan kreativitas dan inovasi dari pemerintah,” ujar Khofifah.

Kata mantan Menteri Sosial RI itu, saat ini luasan mangrove di Jatim mencapai 1.821 hektar. Dengan perkiraan ada 3.300 pohon di setiap hektarnya.

Kemudian, Khofifah juga mengeklaim kalau perkiraan pohon mangrove di Jatim sendiri telah mencapai tujuh juta pohon. Jumlah tersebut setara dengan 48 persen hutan mangrove se-Pulau Jawa.

“Jadi bagi kita ada festival mangrove atau tidak, kita tetap nandur mangrove. Ayo bersama-sama kita nandur mangrove,” ajaknya.

Mas Ipin, Bupati Trenggalek, menambahkan kalau pihaknya terus berupaya melestarikan hutan mangrove di kawasan pesisir kabupaten tersebut.

Selain soal hutan mangrove, bupati yang akrab disapa Cak Ipin itu mengatakan kalau biota laut yang berada di pantai Trenggalek masih terjaga. Salah satunya dengan membudidaya kepiting oleh pemerintah, yang bisa menghasilkan ekonomi bagi masyarakat.

“Terbukti masyarakat Trenggalek selama ini mendapatkan berkah di kawasan kawasan konservasinya seperti tadi di pantai mutiara dan juga di cengkrong ini kemudian bisa menjadi tempat wisata yang menghasilkan ekonomi bagi masyarakat,” tandasnya.

Kopi Jimat

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *

This site is protected by Honeypot.