Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Naik Gunung, Khofifah Tengok Relokasi Rumah Dampak Bencana Trenggalek

Bencana tanah longsor di Trenggalek goreskan kisah pilu bagi masyarakat Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan. Karena, pasca bencana tanah longsor (13/10/2022) lalu, rumah warga rusak. 

Menengok peristiwa bencana Trenggalek, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) tak terdiam begitu saja. Mereka memberikan hibah berupa rumah hunian sebanyak 29.

Gatot Soebroto, Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, menerangkan lahan hibah tersebut adalah aset milik Pemprov Jawa Timur. 

"Luasan lahan tersebut 4500 M2 di Desa Sumurup, untuk anggaran pembangunan rumah bersumber dari anggaran belanja tidak terduga BTT Provinsi Jawa Timur Tahun 2022 dengan nilai anggaran sebesar 1,45 miliar," tegasnya. 

Sementara itu, total detail hunian rumah dampak dari bencana tanah longsor itu sebanyak 25 unit rumah dan 4 unit rumah. Rumah itu dibangun di lahan milik masyarakat dengan biaya masing-masing senilai Rp 50 juta.

[caption id="attachment_27989" align=alignnone width=1280] Relokasi rumah dampak bencana Trenggalek/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengaku ini sebagai wujud kolaborasi yang bagus. Sebagai bentuk perlindungan kepada masyarakat terdampak bencana tanah longsor. 

"Potensi tanah bergerak itu kejadian sangat banyak daerah di Blitar ada, Trenggalek ada, Pacitan, Banyuwangi ada," tuturnya saat jumpa pers bersama awak media usai meninjau relokasi rumah dampak bencana. 

Khofifah mengatakan, kebetulan saja Bupati Trenggalek menyampaikan ada lahan Pemprov Jatim. Maka bisa langsung digunakan untuk relokasi di tempat. Kemudian ada lahan yang bisa digunakan untuk penguatan masyarakat juga. 

"Berdasarkan diskusi sementara akan digunakan kandang komunal, entah nanti menatanya bagaimana biar pak bupati menindak lanjuti," tandas Khofifah.

Menyahut Khofifah, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, langsung memberikan sinyal baik soal lahan untuk bisa dimanfaatkan kandang komunal. 

"Salah satunya banyak hewan ternak kita bangun green house dan segala macam beberapa bentuk komoditi yang kita menghasilkan ekonomi bagi warga," tandas Mas Ipin, sapaan akrabnya itu. 

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *