Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Cerita Barista Trenggalek, Belajar dari Komunitas hingga Menjadi Juara Lomba

Kabar Trenggalek - Surya Hadi Pratama adalah pemuda berusia 24 tahun yang menekuni profesi barista kopi di Trenggalek. Barista Trenggalek itu sudah malang melintang menekuni profesi barista kopi sejak tahun 2017. Berawal dari komunitas Mantri Kopi Trenggalek, Surya pernah menjadi juara lomba barista kopi, Senin (18/10/2021).Surya nekat karena keterbatasanya mampu mengikuti beberapa kali perlombaan barista kopi. Sampai saat ini, barista menjadi mata pencahariannya.Surya lahir pada tanggal 6 April 1997 di Belitang, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Provinsi Sumatra Selatan. Ia menceritakan keseruanya dalam meracik dunia kopi.Saat ini, Surya menjadi barista kopi di Pandowo Coffee House. Lokasi Pandawa Coffe ada di Jl. Lap. Barat, Desa Durenan, Kecamatan Durenan, Trenggalek.Baca juga: Menikmati Senja Dengan Suguhan Nasi Gegok Mbah Tumirah Khas Trenggalek"Awalnya saya mencoba hasil buatan kopi teman saya. Kan ada dua jenis, pertama arabica dan yang kedua robusta. Dari hasil buatan teman ini, saya menjadi penasaran dalam membuat racikan kopi," terang Surya.Bagi Surya, mengikuti lomba adalah cara untuk menambah pengalaman. Ketika ia mendapatkan juara dalam lomba, Surya menganggapnya sebagai bonus. Surya masih ingat, ia mendapatkan dua juara dalam lomba barista kopi di Kabupaten Tulungagung.[caption id="attachment_4239" align=aligncenter width=1200]Surya Hadi Pratama, Barista Trenggalek di Pandawa Coffe Surya Hadi Pratama, Barista Trenggalek di Pandawa Coffe/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]"Media belajar yang sangat efektif adalah dengan mengikuti perlombaan. Karena selain mendapatkan juara di situ, kita bisa berkenalan dengan teman," tutur Surya.Selain menambah media pembelajaran melalui lomba, Surya juga mengekspresikan kegiatanya melalui komunitas Mantri Kopi Trenggalek.Baca juga: Menikmati Sensasi Ayam Ungkep Mbah Wandi, Masakan Khas Pule Trenggalek"Saya juga menemukan, wadah untuk menambah wawasan juga melalui Mantri Kopi Trenggalek. Di situ banyak teman dari mulai petani, roastery [tempat mengolah kopi] dan barista," jelasnya Surya.Menurut cerita Surya, mayoritas peminat kopi buatannya seperti robusta dan arabica, adalah kalangan pemuda."Untuk masalah rasa dan komposisi seduhan, antara roastery dan barista tidak bisa dipisahkan. Hal tersebut yang membuat saya terus berkomunikasi dengan roastery," tambahnya.Dalam menekuni profesi barusta, Surya memiliki keterbatasan alat. Kendati memiliki keterbatasan alat, Surya tidak putus asa untuk belajar menjadi barista. Ia mengaku pernah meminjam alat."Jangan pernah putus asa walaupun keterbatasan alat. Saya ingat pernah pinjam alat dan sekarang sudah bisa bekerja sambil belajar," ujarnya.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *