Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account
ADVERTISEMENT
Fighter 2024

Bongkar Pelaku Pembuangan Bayi di Ngrayung Gandusari, Dinsos PPPA Trenggalek Dorong Jalur Hukum

  • 20 Dec 2024 16:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • Dinas Sosial Pemberdaayaan Perempuan dan Anak (DInsos PPA) Dorong penegakan hukum untuk mengungkapn pelaku pembuangan bayi di Desa Ngrayung, Kecamatan Gandusari.
    • Koordinas dengan Panti asuhan di Sidoarjo cukup intensif untuk perawatan bayi selanjutnya.
    • Warga banyak yang kepingin adopsi, Dinsos jelaskan proses panjang yang akan dilalui calon adopsi.

    Pembuangan bayi di kebun warga Desa Ngrayung, Gandusari, Trenggalek, Minggu (15/12/2024) mendapat perhatian serius Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Dinsos PPPA). Untuk membongkar siapa pelaku pembuangan bayi, Dinsos PPPA mendorong upaya hukum, Jumat (20/12/2024).

    Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinsos PPPA Christina Ambarwati mengatakan, pihanya melakukan beberapa langkah dalam kasus pembuangan bayi di Ngrayung. Mulai dari menjaga kondisi kesehatan bayi serta koordinasi lintas sektor.

    christina-plt-dinsos-trenggalek-dorong-penegakan-hukum.jpg
    Christina ambarwati melakukan advokasi kasus pembuangan bayi di Trenggalek. Zamz/Kabar Trenggalek

    Dorong Upaya Hukum, Membongkar Pelaku Pembuangan

    Christina tak mau kasus serupa terjadi lagi di Trenggalek. Dengan demikian dia bersama tim yang ada di Dinsos melakukan langkah advokasi upaya hukum, mulai mendorong warga untuk membuat laporan.

    “Insya Allah kemarin teman teman sedang advokasi di masyarakat melalui Pemerintah Desa (Pemdes) untuk ada laporan resmi ke Polres Trenggalek sehingga proses hukum bisa ditegakkan,” tegasnya.

    Dampaknya, jika tidak ada penegakan hukum menurutnya akan ada anggapan membuang bayi di Trenggalek aman-aman saja.

    “Khawatirnya ada anggapan ketika membuang bayi di Trenggalek baik baik saja, itu yang akan menjadi persoalan baru. Makanya kami upayakan penegakan hukum, dengan mendampingi warga untuk lapor, kalau Dinsos sendiri tidak bisa lapor,” sambungnya.

    Koordinasi Dengan Panti Asuhan

    Sembari menunggu bayi pulih kesehatannya dan upaya penegakan hukum, Dinsos PPPA Trenggalek melangsungkan koordinasi dengan Unit Pelayanan Teknis (UPT) Dinsos Provinsi Jawa Timur, untuk panti asuhan.

    “Koordinasi kami cukup intens kepada Dinsos Provinsi Jawa Timur untuk penyerahan bayi ke Pelayanan Sosial Asuhan Balita (PSAB) Sidoarjo,” papar Christina.

    Saat ini, lanjut dia, kondisi bayi membaik setelah perawatan RSUD dr. Soedomo Trenggalek. Untuk penyerahan ke PSAB masih menunggu jadwal lebih lanjut.

    Adopsi Bayi Kewenangan Dinsos Provinsi

    Saat ini, Dinsos PPP mendapatkan banyak kunjungan warga dan pertanyaan secara langsung soal adopsi bayi yang dibuang. Namun ia mengimbau kewenangan adopsi sepenuhnya di Dinsos Provinsi Jawa Timur.

    “Karena proses adopsi adalah kewenangan provinsi maka mekanisme sudah kami jelaskan. Tapi kami juga tidak menyarankan semua mengajukan adopsi karena persyaratan adopsi panjang,” ujarnya.

    Christina  juga tidak menyarankan calon adopsi yang sudah berumur tua. Dia mencontohkan ketika ada calon adopsi umur 45 tahun itu akan memiliki resiko pada bayi, meski secara ekonomi tercukupi.

    “Secara teknis persyaratan adopsi sudah kami publikasikan baik melalui media sosial maupun website resmi kami,” tandasnya.

    Seperti diberitakan, warga Desa Ngrayung, Kecamatan Gandusari, Trenggalek digegerkan penemuan sosok bayi perempuan. Bayi tersebut ditaruh dalam kardus yang bertempat di kebun warga, Minggu (15/12/2024). 

    Beberapa kesaksian warga menguatkan bahwa bayi tersebut dibuang oleh seseorang. Kepala Desa Ngrayung Adi Santoso menerangkan, sejak Sabtu (14/12/2024) Pukul 15.00 WIB mendengarkan suara bayi, namun dianggap suara bayi itu adalah bayi jadi-jadian. 

    “Kami menduga bayi tersebut dibuang sejak kemarin sore. Suara bayi bersumber dari kebun milik almarhum Mukaram. Pukul 23.00 WIB warga juga mendengar suara bayi lagi,” terang Adi. 

    Kemudian, pada Minggu (15/12/2024) Pukul 05.00 WIB ada warga yang jalan kaki. Sesampai kebun itu juga mendengar suara bayi, warga mendekati sumber suara, diketahui bayi dalam kardus.