Proses pembuatan ketupat untuk lebaran kupatan di Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek/Foto: Wahyu AO (Kabar Trenggalek)[/caption]Niken bersyukur dengan berkah lebaran ketupat 2024 ini. Selain banjir pesanan, ia senang semakin banyak masyarakat yang mengetahui bahwa Kecamatan Durenan terkenal dengan ciri khas lebaran ketupat."Akhir-akhir ini kan sering itu kan ada arak-arakan tumpeng. Jadinya semakin menambah kesan bahwa Durenan ternyata punya itu ciri khas. Terkenalnya Durenan ada kupatan, pasti kan banyak orang luar daerah yang datang berkunjung," terang Niken.Niken menjelaskan, hidangan nasi di dalam ketupat biasanya disandingkan dengan sayur nangka muda yang biasa disebut tewel. Selain itu, ada lauk lainnya seperti ayam lodho, bakso, hingga sate yang membuat hidangan semakin nikmat."Tewel itu ciri khasnya ketupat sama sayur tewel selalu ada. Ada juga yang buat hiasan aja gitu. Selain tewel biasanya lodho. Sekarang semakin perkembangan zaman ada bakso, sate. Semakin banyak wes semacamnya," jelas Niken.Lebaran ketupat memiliki makna yang mendalam. Bagi Niken, tradisi turun-temurun ini sudah mendarah daging. Oleh karena itu, lebaran ketupat harus dijaga hingga generasi mendatang."Kupatan [lebaran ketupat] menurut saya sudah mendarah daging, sudah menjadi tradisi turun temurun, jadi harus terus dijaga sampai besok punya anak punya cucu," ujarnya.Menurut Niken, lebaran ketupat bisa menyatukan persaudaraan. Banyak orang di Trenggalek maupun dari luar kota yang datang untuk bersilaturahmi. Ia merasa senang bisa berbagi kebahagiaan bersama."Nilainya kupatan mempererat tali persaudaraan. Dengan kupatan, banyak orang yang silaturahmi datang ke rumah. Mempunyai kesan tersendiri, muarem [sangat senang] bisa berbagi sama orang," tandas Niken.Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.
Kabar Trenggalek - Ekonomi















