Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Login ke KBRTTulis Artikel

Bedah Buku Perpusda Trenggalek: Wabup Syah Dorong Literasi Pelajar

Wabup Syah membuka bedah buku koleksi Perpusda Trenggalek untuk menghidupkan budaya literasi generasi muda.

  • 26 Sep 2025 12:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • Wabup Syah buka kegiatan bedah buku koleksi Perpusda Trenggalek.
    • Buku Rigel dan Sebuah Seni untuk Memahami Kekasih menjadi bahan bedah.
    • Syah ajak generasi muda ramaikan perpustakaan dan hidupkan budaya baca.

    KBRT - Wakil Bupati Trenggalek, Syah Mohamad Natanegara, membuka kegiatan bedah buku koleksi Perpustakaan Daerah (Perpusda) Trenggalek di Pendopo Manggala Praja Nugraha.

    Dua buku yang dibedah dalam kegiatan ini adalah Rigel dan Sebuah Seni untuk Memahami Kekasih. Acara digelar oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Trenggalek dengan tujuan menghidupkan kembali budaya literasi di tengah masyarakat.

    Kegiatan ini dihadiri penulis, akademisi, penggiat literasi, guru, pelajar, hingga mahasiswa. Dalam sambutannya, Syah mengaku senang melihat antusiasme pelajar Trenggalek terhadap kegiatan literasi.

    “Ternyata saya keliru, saya kira anak-anak muda Trenggalek tidak suka membaca. Melihat beberapa pelajar tadi menunjukkan bahwa masih ada generasi muda kita yang suka membaca. Ini patut kita banggakan dan patut untuk kita pertahankan,” ujar Syah.

    Ia berharap, setelah kegiatan ini para komunitas literasi dan pelajar yang hadir bisa menjadi kader untuk mengajak teman-temannya berkunjung ke perpustakaan daerah.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    “Buku adalah jendela dunia. Dengan membaca, generasi muda mampu berpikir kritis, bertanya, bahkan bisa memberikan perspektif baru. Namun, buku tidak akan memberikan arti apapun bila hanya disimpan atau dipajang di perpustakaan saja,” tegasnya.

    Syah juga mengajak masyarakat membiasakan diri membaca dan menulis.

    “Mari kita ramaikan perpustakaan, hidupkan ruang-ruang baca di sekolah dan lingkungan masyarakat. Membaca memperluas wawasan kita, dan dengan menulis kita meninggalkan jejak sejarah. Dengan membangun literasi, kita membangun masa depan,” tambahnya.

    Menurutnya, tantangan Perpustakaan Daerah di era digitalisasi saat ini sangat besar. Informasi hadir begitu cepat dan berlimpah, sehingga generasi muda perlu diarahkan untuk tetap menjadikan buku sebagai rujukan pengetahuan yang terpercaya.

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.

    Kabar Trenggalek - Politik

    Editor:Zamz