KBRT - Saat Ramadhan, bazar biasa identik dengan jajanan ataupun kebutuhan pokok. Namun, di Jalan Yos Sudarso, No 14, berdiri beberapa tenda yang meneduhi ribuan buku murah dalam bazar yang diselenggarakan oleh Starbook.
Meski sudah didiskon minat masyarakat masih lesu untuk membawa buku-buku yang sudah lama menunggu jemputan sang pembaca ini. Pujiyanto (28) penjaga lapak sejak tanggal 21 Februari, mengeluhkan sepinya pengunjung bazar buku ini.
“Dibandingkan kota lain, jumlah pengunjung bazar buku di Trenggalek jauh lebih sedikit, selain itu mayoritas pengunjungnya berasal dari kalangan dewasa,” ujarnya.
Starbook selaku penyelenggara, memilih Trenggalek sebagai tempat bazar buku bukan tanpa alasan, Pujiyanto menuturkan bahwa penyelenggara sudah melakukan riset dan akhirnya memilih Trenggalek karena kurangnya minat baca.
“Dari ribuan buku yang kami bawa, belum genap 300 judul buku yang telah terjual, padahal kami telah membuka lapak selama 11 hari,” ungkapnya.
Pemuda asal Desa Tulakan, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, yang biasa dipanggil Puji tersebut mengakui bahwa Starbook tempatnya bekerja adalah distributor buku, juga memiliki tujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat khususnya pemuda.
“Hampir keseluruhan buku memiliki harga tak lebih dari Rp.50.000, bahkan banyak buku yang memiliki 100 sampai 300 halaman masih berharga Rp.25.000,” paparnya.
Dari ribuan buku yang ada dalam bazar, hampir semua jenis tersedia. Mulai dari buku pelajaran, hobi, sejarah, sosial, fiksi, hingga politik. Puji kemudian menunjukkan berbagai ragam buku yang tersedia.
“Kami tidak memiliki target penjualan, karena itu buku anak - anak bahkan buku mewarnai pun kami jual. Namun, kami juga membawa banyak novel dan karya populer untuk menarik minat baca remaja,” tandasnya.
Pujiyanto menuturkan bahwa ia sudah menjaga lapak bazar buku di berbagai kota dan ia sadar satu - satunya tantangan yang dihadapkan adalah minat baca masyarakat.
“Saya berharap bazar buku ini dapat mempermudah peminat buku dan menaikkan minat baca warga Trenggalek kedepannya,” pungkasnya.
Kabar Trenggalek - Sosial
Editor:Zamz