Bayi 5 Bulan Meninggal Pasca Imunisasi di Trenggalek, Polisi Bentuk Tim Khusus
Bayi berusia 5 bulan dikabarkan meninggal dunia pasca imunisasi di Kecamatan Pogalan, Trenggalek. Melihat kejadian demikian, orang tua bayi itu melapor Polisi.Disinyalir, laporan polisi itu didasari dengan adanya kejanggalan meninggalnya bayi 5 bulan itu, dengan tanda kejang dan panas yang tinggi pasca imunisasi.Iptu Agus Salim, Kasatreskrim Polres Trenggalek, membenarkan dan menjelaskan pada Senin, (27/03/2023) pihaknya menerima laporan dari kakek korban."Saat ini kami menyusun penyelidikan, [dari dua unit tim], pertama Unit Pidana Khusus [Pidsus], dan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak [PPA]," terang Agus Salim kepada awak media.Sementara itu pasal yang dipersangkakan dari pihak korban yaitu 359 KUHP yang saat ini masih dalam tahap penyelidikan, untuk mengetahui peristiwa ini ada tindak pidana."Kalau nanti [penyelidikan] kami temukan ada tindak pidana maka akan kami naikkan ke penyidikan, dan saat ini kami sudah bentuk timnya," tandas Agus Salim.Mukono (46) ditemani istrinya Adelia (17) orang tua bayi mengaku pada Selasa, (21/03/2023), bahwa anaknya MAOR (5) dibawa ke bidan setempat untuk imunisasi.Pasca imunisasi suntik TT atau vaksin tetanus, berdampak pada suhu badan meningkat hingga berujung meninggal dunia.“Dampaknya setelah disuntik TT suhu badan meningkat dan mengalami kejang, kemudian kami bawa kembali anak ke bidan esok harinya,” terang Mukono, warga Kecamatan Pogalan.Mukono mengaku, ia mendapatkan obat dari bidan. Ia mendapatkan informasi bahwa anaknya sudah biasa mengalami panas ketika diimunisasi.“Setelah itu kami bawa pulang dan suhu badan tidak turun sampai kondisi anak saya kejang, kemudian saya bawa ke bidan kembali lalu dapat rujuk ke puskesmas,” tegasnya.Karena kondisi anaknya yang sudah kritis, puskesmas merujuk ke Rumah Sakit Dr. Soedomo. Saat dirujuk ke rumah sakit, kondisi anak sudah lemah.“Dirawat satu hari satu malam hingga anak kami meninggal dunia. Anak saya kondisi sehat sebelum diimunisasi,” tambahnya.Sementara itu, Sunarto, Pelaksana tugas (Plt) Dinas Kesehatan Trenggalek, vaksin yang diberikan kepada bayi di Kecamatan Pogalan itu aman. Dibuktikan dengan tidak ada kasus yang sama kepada bayi lain pasca imunisasi.“Kalau [vaksin] disuntik dengan orang yang sama tentu akan menimbulkan dampak sama. Namun ini tidak ditemukan dampak yang sama, artinya [kesimpulan awal] vaksin aman,” kata Sunarto.Lanjutnya, sebelum memberikan imunisasi, tenaga kesehatan melakukan observasi dan skrining pada bayi. Di antaranya, kontraindikasi saat imunisasi diberikan.“Dari jenis imunisasi yang diberikan juga terlihat jika sang bayi sebelumnya sudah pernah mendapatkan imunisasi serupa dan pada imunisasi sebelumnya aman dan tidak ada keluhan,” tegasnya.Dalam imunisasi yang diberikan kepada bayi lima bulan MAOR tiga jenis pada (21/03/2023) lalu. Di antaranya, DPT-HB-HIB 2, lalu polio 3, dan PCV 1 di salah satu Polindes Kecamatan Pogalan.Dalam insiden bayi 5 bulan meninggal itu, Sunarto enggan memberikan komentar detail terkait penyebab utama. Dirinya hanya memberi kesimpulan awal karena Co-Insiden (suatu insiden yang terjadi bersamaan).“Kesimpulan sementara [kasus] seperti klasifikasinya WHO adalah Co-Insiden, namun kasus tersebut akan didalami oleh Komite Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi [KOMDA KIPI]” ujarnya.
Tinggalkan komentar
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *