Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Awal Ramadhan 1443 H, Kemenag Masih Tunggu Hasil Sidang Isbat April 2022

Kabar Trenggalek - Kementerian Agama (Kemenag) masih menunggu hasil sidang isbat April 2022 dalam pemantauan hilal. Hasil sidang isbat itu akan menjadi dasar penetapan awal Ramdahan 1443 Hijriah, Senin (28/03/2022).Rencananya, Kemenag akan menggelar sidang isbat (penetapan) 1 Ramadan 1443 H pada Jumat, 1 April 2022 petang.Sidang isbat itu akan berlangsung di Auditorium HM Rasjidi Kementeran Agama. Sebelum sidang isbat, akan didahului dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag.Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Adib, menjelaskan sidang isbat akan mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis (hisab) dan hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan (rukyatul) hilal.Adib menjelaskan, secara hisab, semua sistem sepakat bahwa ijtimak menjelang Ramadan jatuh pada Jumat, 1 April 2022 M atau bertepatan dengan 29 Syakban 1443 H sekitar pukul 13.24 WIB.“Pada hari rukyat, 29 Syakban 1443 H, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk, berkisar antara 1 derajat 6,78 menit sampai dengan 2 derajat 10,02 menit," jelas Adib dalam keterangan tertulisnya.Berkaitan dengan tanggal pasti awal Ramadan 1443 H, Adib mengatakan masih menunggu hasil rukyatul (pemantauan) hilal.“Kemenag telah menetapkan 101 lokasi titik rukyatul hilal di seluruh Indonesia. Rukyatul hilal tersebut akan dilaksanakan oleh Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten/Kota, bekerjasama dengan Peradilan Agama dan Ormas Islam serta instansi lain, di daerah setempat,” terang Adib.“Hasil rukyatul hilal yang dilakukan ini selanjutnya akan dilaporkan sebagai bahan pertimbangan Sidang Isbat Awal Ramadan 1443 H,” sambungnya.Kepala Subdit Hisab Rukyat dan Syariah, Ismail Fahmi, mengatakan sidang isbat awal Ramadan 1443 H akan dihadiri sejumlah Duta Besar Negara Sahabat. Selain itu, akan hadir juga Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).Berikutnya, akan hadir Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Lembaga dan instansi terkait, Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama, serta Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Islam dan Pondok Pesantren.“Sidang akan digelar secara hybrid, yakni daring dan luring. Sebagian peserta hadir di lokasi acara, sebagian mengikuti secara online melalui zoom meeting,” ujar Ismail.