Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Ambil Formulir di PDIP Trenggalek, Didit Tabuh Perang Rebut Bursa Wakil

Baliho Didit Sasongko yang bertebaran Trenggalek, ternyata dibumbui maksud. Hal itu dibuktikan dengan instrumen dirinya bakal tarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.Hal itu diperkuat dengan dirinya bergerak mengambil formulir di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dalam pengambilan formulir Didit juga ditemani dengan anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).Pengambilan formulir tersebut merupakan langkah awal dirinya silaturahmi ke partai. Sebab partai politik berlogo banteng moncong putih tersebut baru membuka pendaftaran.Apalagi partai tersebut mendominasi perolehan kursi pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di Trenggalek dengan torehan 13 kursi.“Jadi saya silaturahmi mulai dari PDI Perjuangan, selanjutnya juga insyaallah akan silaturahmi ke partai yang lain,” katanya.Soal alasan dan ingin mendaftar sebagai Balon Bupati atau Wakil Bupati warga Kecamatan Dongko tersebut enggan menjawab. Didit mengaku masih fokus menjalin komunikasi dengan elit partai.“Hari ini masih mengambil formulir silaturahmi, jadi kita silaturahmi dulu menjalin komunikasi kepada semuanya. Jadi semuanya nanti kita akan komunikasi,” jelasnya.Sementara, itu Sekretaris DPC PDI Perjuangan Trenggalek, Doding Rahmadi menambahkan, maksud kedatangan Didit adalah mengambil formulir bakal calon bupati atau wakil bupati.Sebab DPC PDI Perjuangan Trenggalek membuka pendaftaran untuk proses calon pemilihan bupati dan wakil bupati pada tahun 2024 sedari 13 sampai 26 Mei 2024.“Beberapa orang sudah mengambil formulir ada yang mengambil secara digital. Jadi kita kirim lewat email ada yang langsung, pada sore ini Didit Sasongko mengambil formulir secara langsung,” imbuhnya.Lanjut Doding, sedangkan untuk formulir yang diambil merupakan pendaftaran balon bupati dan wakil bupati. Sementara secara lisan Didit bakal melamar sebagai balon wakil bupati.“Itu perkataannya lewat lisan, tapi kalau besok berubah pikiran melamar jadi bupati tidak apa-apa. Yang penting nanti formulir dikembalikan sudah terisi ingin jadi apa," ujarnya.