Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Akademisi Unair Surabaya Kritik Kurangnya Mitigasi Bencana di Tempat Wisata

Kabar Trenggalek - Belakangan ini terjadi kecelakaan di tempat wisata. Hal itu disebabkan kurangnya mitigasi bencana di tempat wisata, Kamis (02/05/2022).Hal itu disampaikan oleh Novianto Edi Suharno, akademisi dan dosen Pariwisata Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.Menurutnya, kondisi kesiapan penanggulangan risiko bencana sudah tergolong baik dari sisi pengelolaan. Karena ada pemberdayaan kelompok sadar wisata [Pokdarwis] atau lembaga di tempat wisata."Namun, yang perlu ditingkatkan adalah ketersediaan sarana penunjang untuk penanggulangan kondisi risiko bencana tersebut," ujar lelaki yang akrab disapa Anto, itu."Ada beberapa daerah yang minim fasilitas. Bila terjadi bencana, maka akan susah untuk melakukan evakuasi atau pertolongan pada beberapa daerah yang sulit dijangkau dan minim fasilitas," jelasnya dikutip dari laman Kominfo Jatim, Kamis (02/05/2022).Anto mengatakan, penanggulangan bencana perlu melibatkan masyarakat lokal di daerah secara maksimal. Sebab, sumber informasi dari masyarakat lokal jauh lebih presisi atau akurat."Selain itu, perlu adanya kebijakan-kebijakan tertentu, seperti peraturan atau perundang-undangan terkait dengan kondisi di suatu daerah,” tuturnya.Anto berharap, kebijakan tersebut bisa ditaati atau diikuti semua unsur. Mulai dari pengelola wisata maupun pengunjung.Anto menambahkan, adanya informasi dan peta kawasan rawan bencana di setiap destinasi wisata, bisa sangat membantu wisatawan untuk meminimalisir terjadinya bencana.“Jadi, poin penting dan catatan yang perlu digarisbawahi adalah apabila kita menjadi wisatawan, maka asumsinya kita orang asing yang tidak mengenal daerah tersebut. Sehingga papan informasi ini sangatlah dibutuhkan untuk wisatawan,” ucapnya.“Karena itu, saya berharap dalam persiapan mitigasi bencana di daerah wisata dan tentu benar-benar sesuai dengan kondisi di mana tempat wisata itu berada,” harapnya.