Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Ada 4 Larangan Bagi Pemilik Weton Sabtu Pahing pada Malam Satu Suro 30 Juli 2022

Kabar Trenggalek - Malam Satu Suro atau Bulan Muharam jatuh pada tanggal 30 Juli 2022, pada hari Sabtu Pahing. Menurut Primbon Jawa, ada beberapa pantangan yang tidak boleh dilanggar, khususnya bagi masyarakat Jawa, saat Malam Satu Suro. Malam Satu Suro adalah malam tahun baru dalam Kalender Jawa yang menjadi hari pertama dalam bulan Suro. Masyarakat Jawa percaya bahwa Malam Satu Suro merupakan malam keramat, apalagi jika jatuh pada hari Jumat. Di tahun 2022 ini, tepatnya Malam Satu Suro jatuh pada tanggal 29 Juli 2022, mulai dari ba’da (setelah) maghrib. Kemudian, 1 Muharram 1444 Hijriyah jatuh pada tanggal 30 Juli 2022. Selain pantangan, masyarakat Jawa sering menggelar beberapa ritual dan tradisi sakral di Malam Satu Suro. Masyarakat Jawa percaya bahwa Malam Satu Suro adalah waktu para lelembut, setan, jin, genderuwo, kuntilanak, dan makhluk sejenisnya akan muncul ke dunia manusia. Sehingga, masyarakat Jawa yang melanggar pantangan itu di Malam Satu Suro, mereka akan celaka.

Larangan Bagi Pemilik Weton Sabtu Pahing pada Malam Satu Suro

1. Menikahkan Anak atau Menggelar Hajatan PernikahanIlustrasi pemuda di desa lebih kebelet kawin

Sebaiknya acara menikahkan anak atau menggelar Hajatan pernikahan bisa diundur, atau jangan dilakukan di bulan Muharram atau bulan Suro. Sebab, jika dilanggar dapat terjadi beberapa kesialan yang bisa menimpa keluarga atau mempelai pengantin. Pernikahan bisa berujung perceraian, rezeki akan kurang lancar, jika mempunyai anak, suatu ketika nanti si anak kurang berbakti kepada orang tuanya. Bahkan, masyarakat Jawa juga percaya jika melanggar pantangan ini, bisa menyebabkan sesuatu hal yang mengerikan, yaitu kematian.

2. Membangun atau Pindahan Rumah

Rumah saat sore hari

 Pada bulan Suro atau bulan Muharram, masyarakat Jawa memiliki pantangan untuk membangun atau pindahan rumah. Jika dilanggar, maka di dalam rumah tersebut berpotensi terciptanya rasa kurang nyaman di dalam rumah tangga. Selain itu, muncul gangguan dari makhluk-makhluk tak kasat mata.

3. Keluar Rumah

Anak kecil keluar rumah

 Pada Malam Satu Suro, konon ada gerbang gaib yang dibuka secara keseluruhan. Dari gerbang itu, ada beberapa makhluk gaib yang diizinkan mencari tumbal. Oleh karena itu, masyarakat Jawa tidak disarankan keluar rumah untuk menghindari bahaya.

4. Berbicara Sembarangan

Dua orang sedang bertengkar

Malam Satu Suro identik dengan aktivitas menyepi atau menyendiri. Salah satunya, masyarakat Jawa melakukan topo bisu selama beberapa hari untuk mencegah bicara sembarangan. Berhati-hatilah jika bicara sembarangan, sebab respons makhluk gaib bisa saja mendorong untuk kita melakukan hal-hal yang tidak baik.