Bentuk-bentuk intoleransi masih sering muncul di kalangan masyarakat. Biasanya, intoleransi itu muncul karena sifat merasa paling benar dan menganggap orang lain itu salah.Sesungguhnya, persoalan utama bukan di sifat merasa paling benar ini. Tapi, persoalannya adalah bagaimana setiap orang bisa berupaya saling memahami. Oleh karena itu, artikel ini membahas
ayat Alkitab tentang toleransi untuk mengasihi sesama.Sumber tulisan ini mengutip jurnal Riel Didhace berjudul "Pengajaran Tuhan Yesus Mengenai Toleransi dan Implementasinya di Tengah Masyarakat Majemuk". Jurnal itu menjelaskan, dalam prespektif
iman Kristen, kemajemukan masyarakat Indonesia adalah anugerah Tuhan dan kekayaan besar bangsa yang wajib dijaga dan disyukuri.Berbagai suku, bangsa, ras dan agama adalah keunggulan dan kekuatan Indonesia sebagai bangsa yang besar. Gereja harus bertanggungjawab dan berpartisipasi dalam merawat kemajemukan agama sehingga damai sejahtera Allah di bumi dapat terwujud.
Tuhan Yesus Kristus sebagai patokan, tokoh central dalam iman Kristen dalam praktek hidup pelayanan dan pengajaranNya mewariskan nilai luhur tentang toleransi. Manusia sebagai “sesama” wajib hidup harmoni dalam kasih.Gereja harus bebas dari pola pikir dan aksi intoleransi, karena itu pengajaran Tuhan Yesus tentang toleransi harus disuarakan kuat-kuat di tengah-tengah umat. Dengan demikian, interaksi sosial orang beriman dengan semua golongan di tengah masyarakat majemuk berjalan dengan baik. Sehingga, kabar baik dan kasih Kristus tersampaikan dan menjangkau semua kalangan.
6 Ayat Alkitab tentang Toleransi
1. Matius 22:39
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.Perintah Tuhan Yesus untuk mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri dalam Matius 22:39, bukti nyata pengajaran Tuhan Yesus tentang posisi orang lain bagi gereja Tuhan. Dalam pengajaran Tuhan Yesus, semua orang adalah sesama yang harus dikasihi dengan standar seperti mengasihi diri sendiri.Orang lain dari agama dan keyakinan manapun adalah sesama yang harus dikasihi dan dihormati. Setiap orang bernilai dihadapan Tuhan sebab itu iman Kristen harus menumbuhkan sikap saling mempedulikan, memberi, menolong, memperhatikan, bahkan berkorban.
2. Yohanes 13:35
Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.Pengajaran Tuhan Yesus untuk mengasihi sesama berulangkali dicatat dalam Alkitab. Perintah untuk mengashi sesama merupakan salah satu pusat dan konsentrasi pengajaran Tuhan Yesus dalam pelayananNya di bumi. Alkitab Yohanes mencatat bahwa Yesus memerintahkan para murid untuk saling mengasihi.Yohanes 13:35, memerintahkan para murid supaya saling mengasihi seperti Kristus mengasihi mereka. Diperintahkan bahwa setiap murid harus saling mengasihi, dan sebagai identitas murid Kristus.
3. Yohanes 15:12
Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.Dalam pengajaran berikutnya, Yesus dalam Yohanes 15:12, memerintahkanmu untuk mengasihi, seperti Yesus mengasihimu. Yohanes 15:12 mengajarkan manusia untuk saling mengasihi satu sama lain. Tak hanya itu, ayat ini membahas makna cinta sejati menurut Yesus.Menurut Tuhan Yesus, letak kasih atau cinta sejati yaitu di dalam kerelaan seseorang untuk mengorbankan hidup sendiri demi kebahagiaan seseorang yang dicintai. Artinya, kasih merujuk pada pengorbanan diri.Tak hanya mengajarkan manusia tentang makna kasih atau cinta sejati, Tuhan Yesus mewujudkannya dengan tindakan pengorbanan-Nya di kayu salib. Yesus rela memikul salib, menanggung penderitaan manusia, dan meninggal di Golgota demi keselamatan umat manusia.
4. Yohanes 15:17
Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.”Dalam Yohanes 15:17, dengan tegas Yesus memberikan perintah untuk mengasihi sesama manusia. Ada makna dan pengertian yang maksimal tentang sikap orang percaya terhadap agama lain.Semua orang adalah sesama bagi orang beriman. Oleh karena itu, sikap intoleransi sangat diharamkan dan toleransi wajib dijunjung tinggi dalam paraktek berpikir dan bertindak terhadap orang lain.
5. Lukas 10:27
Jawab orang itu: Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.Pengajaran Tuhan Yesus dalam kisah orang Samaria yang murah hati (Lukas 10:25-37), menegaskan kembali perintah mengasihi setiap orang sebagai sesama yang tidak boleh diabaikan, dibiarkan, atau dihina.Hal ini merupakan salah satu pengajaran terbaik Tuhan Yesus tentang sesama manusia. Pengajaran yang menghancurkan paradigma para ahli taurat yang merasa hidup berkenan kepada Allah, karena dalam kehidupan senantiasa memakai jubah agama.Kisah orang samaria yang murah hati menegaskan bahwa setiap orang adalah sesama yang patut ditolong dan diperhatikan. Identitas sebagai manusia terletak dari cara memperlakukan orang lain seperti diri sendiri, bukan baju atau jubah agama.
6. Matius 7:12
Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.Standar mengasihi dan memperlakukan orang lain yang ditetapkan dan diajarkan Tuhan Yesus adalah seperti mengasihi diri sendiri. Standar ini sangat mudah, sederha, mudah dicerna dan diterima. Setiap orang harus diperlakukan sebagaimana memperlakukan diri sendiri. Praktik pengajaran Tuhan Yesus dalam Matius 7:12 itu sangat memungkinkan untuk dilakukan.Menerima dan mengasihi setiap orang sebagai sesama merupakan pokok pengajaran Tuhan Yesus yang wajib dihidupi oleh setiap orang beriman. Praktek intoleransi sama sekali tidak dibenarkan dalam pengajaran Tuhan Yesus Kristus.Toleransi wajib hadir dalam praktek pemikiran dan tindakan orang beriman dengan mengasihi orang lain seperti diri sendiri. Serta, menerima bahwa setiap orang adalah sesama, apapun agama dan kepercayaannya.