Pengendara di Trenggalek harus mengurus surat kendaraan bermotornya. Karena pada Operasi Patuh Semeru 2024 yang berlangsung selama 14 hari lalu.
Pada operasi tersebut, sebanyak 571 pelanggar lalu lintas yang ditindak. Pelanggaran tersebut terbanyak adalah marka jalan, diikuti oleh pengendara di bawah umur dan pengendara yang tidak menggunakan helm SNI.
Detailnya, pelanggaran marka atau rambu dengan 403 pelanggar. Pelanggaran lainnya meliputi berkendara di bawah umur sebanyak 75 pelanggar, tidak menggunakan helm SNI 44 pelanggar.
Kemudian pelanggaran lampu lalu lintas 23 pelanggar, tidak menggunakan sabuk pengaman 8 pelanggar, pelanggaran muatan 4 pelanggar.
Kendaraan tidak sesuai spesifikasi teknis 2 pelanggar, serta pelanggaran kelengkapan berkendara seperti surat-surat dan SIM sebanyak 12 pelanggar.
“Dari seluruh pelanggar tersebut, 526 merupakan pengguna sepeda motor, diikuti oleh 30 pelanggar dengan mobil pribadi, 14 pelanggar menggunakan mobil penumpang, dan 1 pelanggar menggunakan bus. Jika dilihat dari segi profesi, karyawan atau pekerja swasta mendominasi dengan 400 pelanggar, diikuti oleh 84 pelanggar dari kalangan pelajar, 48 pelanggar dari PNS atau ASN, 18 pelanggar yang berprofesi sebagai pengemudi atau sopir, serta 21 pelanggar dari profesi lainnya,” ungkap AKP Mulyani Kasat Lantas Polres Trenggalek.
Selama operasi patuh Semeru 2024, sambung AKP Mulyani, tercatat terjadi 15 kecelakaan lalu lintas dengan 21 korban luka ringan. Dari jumlah tersebut, 8 korban berprofesi sebagai karyawan atau pekerja swasta.
Kemudian 6 korban adalah pelajar atau mahasiswa, dan 7 korban berasal dari profesi lain. Sebagian besar kecelakaan melibatkan sepeda motor dengan 21 unit, diikuti oleh mobil barang sebanyak 3 unit, dan mobil penumpang 1 unit.
“Kami melihat adanya penurunan yang signifikan pada angka kecelakaan lalu lintas selama operasi berlangsung. Ini menunjukkan bahwa kombinasi antara sosialisasi, edukasi, dan penegakan hukum yang kami lakukan cukup efektif,” ujarnya.
Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, jumlah kecelakaan lalu lintas selama Operasi Patuh Semeru 2024 mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan oleh Polres Trenggalek telah membuahkan hasil yang positif.
Meskipun operasi telah selesai, Polres Trenggalek berkomitmen untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keselamatan berlalu lintas. Berbagai upaya akan terus dilakukan untuk menciptakan kondisi lalu lintas yang aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jalan.
“Kami berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya tertib berlalu lintas. Dengan begitu, angka kecelakaan lalu lintas dapat terus ditekan,” tandasnya.